DiBrazil, tindakan sanitasi dilaporkan juga sangat efektif untuk mengendalikan hama PBKo (Wiryadiputra, 2007). Kate dan USDA. Jarak tanam yang digunakan kebun adalah 1.75 m x 1.75 m, 1.25 m x 2.50 m dan 2.50 m x 2.50 m. Luas areal tanaman menghasilkan (TM) hingga bulan April 2015 adalah 1344.79 ha dengan jumlah tanaman produktif 2972042
Kopi adalah minuman yang dapat diterima semua level golongan dan negara manapun, minuman kopi sudah mulai dinikmati sejak abad ke-9 sehingga pengetahuan manusia tentang kopi baik cara budidaya dan pengolahannya sudah sangat banyak dan bervariasi di setiap negara dan pada akhirnya menghasilkan citarasa yang unik pada Secangkir Kopi pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai pertanian kopi modern di Brazil dan juga proses pengolahan kopi dari seluruh duniaNegara Brazil telah menjadi negara penghasil kopi terbesar dunia sejak puluhan tahun yang lalu, negara ini memiliki sekitar 8 milyar pohon kopi dan 8 juta orang petani yang bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi penuh atas 33 persen dari pasokan kopi dunia. Brazil juga menghasilkan kopi arabika lebih banyak dibanding beberapa negara kamu tahu kopi arabika termasuk kedalam jenis kopi yang tumbuh pada dataran tinggi sekitar 1000 hingga 2000 Meterr diatas permukaan laut. Kopi arabika terkenal memiliki harga yang lebih mahal dengan rasa lebih manis dan nikmatPrestasi negara Brazil menjadi negara penghasil kopi terbesar tentu tidak lepas dari banyaknya penduduk Brazil yang terjun menjadi petani kopi sehingga pertanian kopi Brazil terdiri dari petani kopi tradisional dan juga petani kopi modern kesamaan kedua petani ini adalah mereka pencinta kopi arabika di mana ladang tanah Mereka ada di lahanSetelah menemukan ladang yang akan diubah menjadi perkebunan kopi langkah selanjutnya yang harus petani lakukan adalah membajak ladang kopi dan meratakan tanah serta menata media tanam. Kegiatan ini selain bertujuan untuk menggemburkan tanah Pengukuran jarak media tanam dan jarak tanam juga bertujuan untuk mempermudah traktor-traktor bekerja untuk melewati ladang kopi pada proses perawatan dan juga benih untuk bibitSementara itu pada devisi pembibitan benih pohon kopi mereka telah melakukan berbagai tahapan pemilihan untuk menghasilkan bibit kopi terbaik bibit kopi ini telah memenuhi kriteria diantaranya diambil dari indukan kopi yang sehat dan terbebas dari hama penyakit dan juga memiliki ciri batang pendek bentuk tajuk yang bagus serta berbuah lebat. penanaman bibitKemudian petani menyemai biji kopi pilihan ini pada media tanam setelah bibit kopi sudah berusia 10 hingga 12 minggu maka bibit kopi sudah siap dipindahkan ke polybag. Setelah ladang selesai dibajak dan bibit sudah berumur empat hingga lima bulan penanaman bibit kopi siap dilakukanpetani akan menurunkan traktor penanam bibit kopi yang dibantu oleh tiga orang pekerja di bagian belakang. Traktor ini akan membuat lubang dengan kedalaman 15 cm dan menjatuhkan bibit pohon kopi ke dalamnya jarak tanaman kopi ini diatur oleh sistem sekitar setengah meterSetelah bibit kopi ditanam traktor pembawa tangki air akan mengikuti dibagian belakang sembari menyirami bibit tanaman kopi yang baru, selama masa pertumbuhan bibit kopi ini petani akan membersihkan gulma disekitar tanaman kopi dengan traktor mowing dan juga traktor penggarap untuk membalik struktur tanah di sekitar Pangkal tanaman. Penyiapan pupukKemudian pemupukan tanaman kopi akan dilakukan secara rutin dengan menggunakan pupuk kompos atau pupuk kandang untuk keberlanjutan kesuburan tanah. Akan tetapi selain pupuk kandang tanaman ini juga mendapatkan pemupukan kimia yang akan dilakukan tiga kali dalam setahun. Selain pupuk kompos dan pupuk kimia petani di Brazil juga mengaplikasikan batu kapur industri selama masa pertumbuhan tanaman kopiDengan pemberian takaran yang tepat sesuai dengan kondisi tanah terbukti dapat meningkatkan hasil kopi dan keuntungan ekonomi lebih dari 40% kemudian perawatan yang tidak kalah penting adalah pengendalian hama tanaman kopi hama yang sering menyerang tanaman kopi adalah penggerak buah kopi kutu hijau dan karat daunpenanggulangan hamapengendalian yang biasa dilakukan petani akan menurunkan traktor penyemprot untuk mengendalikan hama dengan insektisida maupun fungisida sesuai jenis hama yang menyerangpemangkasanketika tanaman sudah berumur tiga hingga empat tahun maka petani akan melakukan pemangkasan tajuk kopi tujuan dari pemangkasan tajuk sendiri yaitu mencegah pohon tumbuh terlalu tinggi. Pemangkasan dilakukan dengan jarak 30 hingga 40 cm dari bagian pucuk selain melakukan pemangkasan bagian pucuk petani juga akan melakukan pemangkasan pada enter anting yang rusak kering dan beberapa ranting yang tumbuh liar. pemangkasan pada kopi ini bisa dilakukan selama tiga bulan sekali sebelum musim berbungapemanenan menggunakan mesinTanaman kopi sudah bisa dipanen ketika berumur dua setengah hingga tiga tahun rata-rata budidaya kopi arabika dapat menghasilkan panen sebanyak setengah kilogram hingga satu kilo biji kopi perbatangnya bagi pertanian modern seperti ini biasanya proses pemanenannya akan menunggu hingga biji-biji kopi ini mencapai tujuhpuluh persen bagian sudah matang baru kemudian traktor pemanen ini kerja dari traktor pemanen ini hampir menyerupai traktor pemanenan buah zaitun, dimana pada bagian tengah traktor berisi kawat kawat besi yang akan menggoyangkan pohon kopi sehingga menjatuhkan kopi-kopi yang sudah tua. Namun karena kekuatan dari traktor ini juga tidak jarang beberapa biji kopi muda akan ikut masuk tercampur dengan biji kopi tua. pemanenan dengan mesin seperti ini dapat menghemat waktu dan memangkas ongkos pekerja lebih banyak namun tidak dapat menghasilkan kopi pilihan yang benar-benar beberapa petani modern lainnya memilih pemanenan secara manual untuk menghasilkan biji-biji kopi terbaik dan tua dengan sempurna sehingga menghasilkan kopi terbaik dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Pemanenan biji kopi secara tradisional dapat dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu bulan dengan rotasi 12 hari sekaliCiri-ciri dari buah kopi yang sudah bisa dipanen yaitu Buahnya sudah matang dan berubah warna menjadi merah tua buah buah kopi yang terkumpul masih memerlukan waktu dan proses yang panjang sebelum akhirnya dapat kalian nikmati di proses yang harus dilalui setelah proses pemanenan ini adalah penjemuran, penyangraian, hingga akhirnya dapat kalian seduh. Setiap proses tersebut akan mempengaruhi aroma dan citarasa kopi di lidah kalian. Proses pengolahan kopi selama di kebun menentukan kualitas kopi sebesar 60% kemudian 40% lainnya dipengaruhi oleh proses pengolahan pascapanen. Salah satu proses pengolahan yang cukup penting adalah memisahkan biji kopi dari dagingnya Metode yang digunakan untuk memisahkan biji kopi pun banyak variasinya, ada lima Metode pemisahan biji tapi dari daging buah kopi namun pada kali ini kita akan membahas secara singkat dua saja yaitu Network process atau proses kering dan juga Hani proses. ManualNetwork proses merupakan metode pemisahan biji kopi yang paling tua sesuai dengan namanya proses ini tidak melibatkan mesin dan air buah kopi yang sudah melewati proses penyortiran sesuai kualitasnya akan melalui proses pengeringan atau penjemuran dibawah matahari langsung. beberapa petani kopi terkadang menjemurnya pada permukaan berpori seperti anyaman bambu atau semacamnya sehingga memberikan aliran udara mengalir dibawahnyaBuah kopi yang dijemur ini tidak dikupas terlebih dahulu melainkan dijemur bersama kulit dan daging buahnya selama Proses ini berlangsung buah kopi harus dibolak-balik secara berkala untuk mendapatkan hasil pengeringan yang merata dan menghindari pembusukan sesuai dengan namanya proses ini membuat buah kopi mengalami fermentasi secara alami dan terkelupas dengan sendirinya Metode ini akan menghasilkan variasi rasa buah-buahan bukan hanya cita rasa pahit atau asammenggunakan mesinSelanjutnya adalah metode Hani proses. Metode Hani proses untuk memisahkan biji dari buah kopi ini biasanya dilakukan di negara elsavador dan Kosta Rika, metode Hani proses adalah hasil kombinasi dari drive proses dan whose proses. Proses pengolahannya dimulai dengan buah kopi yang dikupas menggunakan mesin dvolver untuk menentukan seberapa banyak daging buah yang dibiarkan melekat pada biji kopi sebelum nantinya bahasa Spanyol sisa kulit daging yang tersisa diberi istilah meil yang berarti madu atau honey. keunikan inilah yang dikenal dengan istilah Hani proses karena menghasilkan lendir yang melekat pada biji kopi. Setelah biji-biji kopi ini dikupas dan dikeringkan selanjutnya biji-biji kopiini akan dimasukkan ke dalam karung goni dimana karung goni ini akan dikumpulkan oleh pengepul yang selanjutnya masuk ke proses ekspor ke berbagai pabrik pengolahan kopi dan cafe di seluruh Dunia. Produsen utama kopi dunia masih diduduki oleh Brazil disusul Vietnam, Kolumbia, Indonesia, India tinggi 60 cm. jarak tanam 5 - 10 cm Kalsum, Ummu. 2009. Pembibitan Tanaman Kopi Di Kebun Malangsari PTPN 12. Laporan Praktek Kerja Lapang. Prastowo B, Karmawati E, Rubijo, Siswanto, Indrawati C, Munarso AJ. 2010.
Artikel ini memuat secara detil serba-serbi tentang penanaman tanaman kopi di kebun, setelah proses pembiakan atau pembibitan, atau penyediaan bibit dari lokasi lain. Yang akan dibahas diantaranya adalah tentang pemilihan lokasi ideal untuk budidaya kopi, termasuk analisis tanah tekstur, struktur, kedalaman, kesuburan, iklim lokasi dengan resiko rendah untuk mengalami kebekuan atau angin dingin, dan kemudahan akses transportasi input dan produksi. Menanam bibit yang sehat dan kuat sama pentingnya dengan produksinya. Mengingat kopi merupakan tanaman menahun, kesalahan-kesalahan dalam penanaman dapat berakibat pada kerugian produksi di sepanjang masa hidup tanaman kopi, dan hanya dapat diperbaiki dengan cara tanam ulang. Oleh karena itu, perencanaan sangatlah penting untuk keberhasilan sebuah kebun kopi, dan hal ini dimulai dengan pemilihan lokasi yang tepat untuk kebun kopinya. Pemilihan Lokasi Kebun Kopi Fokus pertama harus berada pada wilayah di mana kopi akan ditanam. Rata-rata temperatur tahunan harus berada pada angka sekitar 19 hingga 22 derajat celcius untuk kultivar spesies arabika Coffea arabica L. dan sekitar 23 hingga 26 derajat celcius untuk robusta Coffea canephora Pierre. Jika kopi arabika ditanam di lokasi dimana suhu rata-ratanya diatas nilai rekomendasi tersebut, atau bahkan jika terjadi periode yang terlalu panas, pembungaan tanaman kopi dapat mengalami kegagalan, hingga berakibat pada berkurangnya produktivitas. Juga jika tanaman robusta ditanam di lokasi yang relatif lebih dingin daripada nilai rekomendasi di atas, produktivitasnya juga bisa berkurang. Bahkan jika kondisi suhu yang tak sesuai itu terjadi hanya beberapa waktu dalam satu tahun, kondisi terlalu panas atau terlalu dingin tersebut dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas dari produk akhir kopinya. Pada temperatur dibawah 16 derajat celcius, pertumbuhan beberapa bagian tumbuhan akan mengalami gangguan fisiologis, dengan pengurangan translokasi fotoasimilat hasil fotosintesis, pengurangan kemampuan fotosintesis dan asimilasi nitrogen dari daun kopi. Pada temperatur mendekati 0 derajat celcius, dinding sel tanaman kopi membeku dan rusak, dan tanaman akan mati. Faktor lain yang harus dijadikan pertimbangan adalah seberapa melimpah sumber air di sekitar kebun kopi yang nantinya akan mempengaruhi pengelolaan kebun dan bahkan mempengaruhi kualitas produk akhir. Sebagai contoh, kelembaban yang tinggi dapat meningkatkan resiko tanaman dihinggapi penyakit yang disebabkan jamur dan bakteri, yang mana resiko ini juga akan meningkat pesat jika tanaman kopi ditanam dengan kerapatan tinggi. Kualitas dari produk akhir juga dapat dipengaruhi dari fermentasi buah ceri kopi yang tidak dikehendaki, bahkan sebelum dipanen. Hal ini dapat memaksa petani untuk memanen kopinya lebih dini untuk menjaga kualitas akhir dari produk kopi mereka. Ketinggian Lokasi Kebun Kopi Altitude Ketinggian dan topografi dari area penanaman tanaman kopi adalah kunci dari bagaimana nantinya kebun akan dikelola dan secara langsung atau tidak langsung juga akan berpengaruh pada kualitas kopi. Walau banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi kualitas kopi, tempat yang tinggi seringkali diasosiasikan dengan suhu rata-rata yang lebih rendah, dan secara umum, menghasilkan kopi dengan keasaman yang lebih tinggi dan karakteristik aroma yang lebih baik. Di Guatemala, kopi malah secara langsung diklasifikasikan berdasarkan ketinggian lokasi tanamnya. Klasifikasinya adalah sebagai berikut Prima Lavado prime washed ketinggian tanam antara 758 hingga 909 Prima Lavado extra prime washed ketinggian tanam antara 909 hingga 1060 mdplSemiduro semi hard bean ketinggian tanam antara 1060 dan 1212 mdplDuro hard bean ketinggian tanam antara 1212 hingga 1364 mdpl, danEstritamente Duro strictly hard bean ketinggian tanam di atas 1364 mdpl. Aspek lain dari pengaruh topografi adalah pengaruhnya pada mekanisasi. Kemiringan di atas 30% akan menghambat operasi mesin-mesin mekanis seperti spraying, aplikasi pupuk, dan panen. Di wilayah dimana topografinya memungkinkan roda untuk melaju, biasanya mekanisasi bisa dilakukan. Di kebun-kebun kecil, biasanya lebih banyak digunakan mesin yang bisa dibawa tangan, dan panen pun dilakukan manual dengan tangan. Pada kebun skala besar, yang seringkali dapat dilihat di Brazil, mekanisasi dari produksi kopi telah menjadi penyeimbang yang penting antara terus menurunnya jumlah tenaga kerja rural yang qualified tanpa mengorbankan penciptaan tenaga kerja. Solusi dan inovasi dari mekanisasi budidaya kopi ini tidak terbatas hanya di Brazil saja, sudah banyak yang mengimplementasikannya di berbagai penjuru dunia. Tekstur Tanah dan Ketersediaan Air di Kebun Kopi Dalam hal curah hujan dan tanah, area yang lebih baik adalah area dengan distribusi hujan yang bagus dan tanah dengan kapasitas retensi kelembaban yang lebih tinggi dan tekstur yang medium. Jika faktor-faktor ini tidak tersedia, petani harus menjamin adanya irigasi atau pengairan ketika terjadi defisit air. Adanya kerikil atau batu di 30-40 cm permukaan tanah dapat membatasi penggunaan implementasi agrikultur dengan meningkatkan keausan. Kerikil juga mengurangi kapasitas retensi air tanah. Kedalaman tanah efektif, yaitu kedalaman dimana akar tanaman dapat dengan mudah melakukan penetrasi untuk mencari air dan nutrien, haruslah minimal 120 cm dari permukaan jika tekstur tanahnya medium hingga clay-rich, dan batu yang dikandung tidak lebih dari 15%. Di tanah yang sand-rich atau tanah di wilayah yang kering, kedalaman tanah efektif harus lebih dalam dari itu untuk menghindari terhambatnya pertumbuhan tanaman kopi. Tanah dengan tekstur medium bukan tanah yang kaya tanah liat dan bukan tanah yang kaya akan pasir lebih baik untuk area budidaya kopi. Tanah liat akan membutuhkan banyak pupuk fosfat dan koreksi dengan lebih banyak kapur. Tanah yang kaya pasir butuh suplai mikronutrien yang lebih banyak ditambah lagi juga dosis pupuk yang lebih banyak. Berbeda dengan tanah volkanik yang kaya akan materi organik, seperti yang ada di Indonesia. Tanah dengan tingkat kesuburan natural yang baik tentu lebih diinginkan, namun hal ini bukan suatu syarat utama karena ketersediaan pupuk organik atau kimiawi dan amandemen tanah untuk mengoreksi pH dan alumunium. Sebagai contoh, di Brazil, tanah dengan vegetasi savana tidak digunakan untuk menanam kopi hingga tahun 1960an, karena dulu dianggap kopi hanya akan tumbuh di tanah yang subur di bawah lindungan vegetasi hutan. Teknologi saat ini memungkinkan menumbuhkan kopi di wilayah-wilayah yang memiliki fertilitas alami yang rendah, keasaman tinggi, jumlah materi organik yang rendah, tingkat fosfor dan kalsium rendah, ketersediaan mikronutrien yang rendah, dan kapasitas pertukaran kation yang rendah. Pertimbangan lain dalam memilih lokasi penanaman tanaman kopi adalah sebagai berikut Hindari area dengan tanah yang padat, yang mana akan menghambat pertumbuhan akar. Tanah yang padat lebih uymum ditemukan di area dengan banyak penggunaan area yang terus menerus diterjang angin, atau area tanpa halangan area yang bebas dari hama tanah dan nematoda. Jarak Tanam Kopi Ketika menentukan jarak tanam antar tanaman kopi, beberapa faktor harus dijadikan pertimbangan, diantaranya penderetan tanaman dan kaitannya dengan arah sinar matahari, jenis kultivar yang akan digunakan ukuran dan arsitekturnya, kesuburan tanaman, teknik pengelolaan kebun crop management, metode pemangkasan, dan kemiringan tanah. Pemilihan jarak tanam ini definitif sepanjang masa hidup tanaman, serta akan mempengaruhi eksekusi dan biaya pengelolaan, produktivitas, dan kepanjangan umur kebun kopi. Pengaturan jarak tanam, yang mana merupakan perpaduan antara jarak tanam antar tanaman dalam satu garis dan jarak antar garis, jika dilakukan dengan baik dapat meningkatkan yield dan memudahkan pengelolaan kebun yang lebih optimal. Saat ini, dengan jarak tanam yang padat dapat diperoleh 6000 hingga 7000 tanaman per hektar. Mekanisasi dari pengelolaan kebun mungkin dilakukan di tingkat kepadatan ini. Di beberapa wilayah produsen kopi, jika sumber daya buruh tersedia, bahkan penanaman bisa lebih padat lain. Pengaturan tanaman di kebun untuk memperoleh densitas tanaman per hektar yang diinginkan dapat dicapai dengan kombinasi jarak tanam dalam satu garis dan jarak antar garis, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut. Penjajaran dari tanaman kopi dan kaitannya dengan rute garis matahari jarak tanam dalam garis dapat dikurangi jika tanaman menerima lebih banyak cahaya matahariKetinggian dan arsitektur dari kultivar yang dipilih kultivar yang lebih tinggi membutuhkan jarak antar baris yang lebih lebar daripada kultivar yang pendek, dan jika jarak ini terlalu sempit dapat mempengaruhi kecepatan pematangan, ketidak-seragaman, dan produktivitasKetinggian tanam di lokasi kebunPengelolaan tanaman di kebun Jarak tanam harus dapat memudahkan penggunaan alat dan mesinPemangkasan penanaman yang padat akan membutuhkan pemangkasan yang lebih seringTopografi jika topografi membatasi penggunaan mesin, gunakan jarak tanam yang lebih pendek dan kultivar yang lebih pendek untuk memudahkan panenTotal luas area budidaya kopi Jarak antar baris harus cukup untuk memungkinkan jalan bagi mesin yang akan digunakan ketika tanaman sudah tumbuh sempurna, kecuali program pemangkasan akan terus dilakukan untuk memfasilitasi jarak antar baris yang lebih sempit. Secara umum, jarak antar baris yang ideal adalah jumlah dari diameter kultivar tanaman yang telah lengkap sempurna dan lebar dari mesin/alat yang akan digunakan. Jarak tanam yang padat memungkinkan lebih banyak tanaman per hektarnya, dan secara umum, menghasilkan yield lebih besar. Jarak tanam yang digunakan dalam budidaya kopi dapat diklasifikasikan sebagai berikut Wide, atau tradisional dibawah 3000 tanaman per hektarSemi-dense 3000 hingga 5000 tanaman per hektarDense 5000 hingga 10000 tanaman per hektarSuper dense 10000 hingga 20000 tanaman per hektar Alasan-alasan dari pemilihan jarak tanam yang padat diantaranya Produktivitas per area yang lebih besar, terutama di panen pertama, yang mana akan membuat balik modal lebih cepatPenggunaan area tanam yang lebih baik, yang mana akan mengurangi biaya investasi di tanah dan mungkin dapat menyisakan lahan untuk tanaman lain atau produksi per unit yang lebih rendah, dengan asumsi produktivitas meningkat,Lebih banyak perlindungan tanah terhadap erosi dan peningkatan karakteristik fisik, kimia, dan biologis dari serangan gulma dikarenakan lebih banyak teduhan,Perubahan yang lebih rendah antara produktivitas di tahun tinggi dan tahun rendah siklus produksi biennial sebagai akibat dari berkurangnya biaya budidaya per tanaman walaupun area punya total produksi yang lebih tinggiEfisiensi pupuk yang lebih baikResiko lebih rendah terhadap coffee leaf miners Leucoptera coffeella. Walaupun demikian, dalam pemilihan jarak tanam yang padat, beberapa faktor harus dipertimbangkan, diantaranya Investasi awal yang lebih besar ketika menanam dan juga perawatan di fase awalTingkat kesulitan yang lebih besar dan hambatan untuk mekanisasi dalam pengelolaanPeningkatan beban kerja perawatan tanaman lebih sering memangkasPeningkatan kesulitan dalam pengelolaan tanaman, seperti pemupukan, penyemprotan, dan panenKematangan yang tertunda dan tidak seragam ketika musim panenResiko lebih besar berkurangnya kualitasResiko lebih besar dari kumbang berry borer pada buah dan karat daunHambatan untuk melakukan tumpang sari dengan tanaman lain Karena banyaknya plus dan minus dari pemilihan jarak tanam yang padat ini, pada akhirnya pemilihan jarak tanam ini sangat tergantung pada kondisi masing-masing kebun, sehingga harus dipertibangkan secara kasus per kasus. Secara umum, pemilihan ini biasa ditemukan di lahan yang kecil di area pegunungan, dimana mekanisasi tidak mungkin dilakukan namun tenaga kerja tersedia. Jika jarak tanam yang padat digunakan, sangat pentung untuk membuat program pemangkasan rutin untuk menjaga produktivitas pada level ekonomis. Analisis Tanah di Kebun Kopi Ketika melakukan penanaman tanaman kopi di kebun, analisis tanah diperlukan untuk menentukan amandemen tanah lime, gypsum, fosfor dan rencana jadwal pemupukan yang seimbang. Tanah harus diambil sampelnya dengan menggunakan kriteria yang ketat untuk menjamin sampelnya mewakili dan hasilnya reliabel, yang kemudian dapat dijadikan bahan evaluasi bagi petani. Tanah harus bersih dari puing kayu dan gulma sebelum dilanjutkan dengan tindakan tindakan terracing atau plowing, pembajakan. Kemudian pembajakan harus dilakukan di akhir musim kering, dengan tujuan memasukkan sisa-sisa tumbuhan, kapur dan/atau gipsum, dan lapisan tanah bawah jika terjadi pemadatan tanah. Ketika membajak, alur harus dibuat di sepanjang kontur. Di area dengan kemiringan yang tinggi di mana mekanisasi tidak memungkinkan, alur dapat dibuat dengan menggunakan bajak yang ditarik oleh hewan, dan kemudian dilanjutkan dengan alat tangan. Dalam merencanakan layout awal dari kebun, sangat penting untuk menyediakan luasan yang cukup untuk oprasional kebun, seperti transport material dan transit mesin atau kendaraan yang nyaman. Oleh karena itu, baris yang lebih besar harus dibuat setiap 70 hingga 100 meter. Penanaman Kopi di Kebun Kopi Penanaman tanaman kopi harus dilakukan di musim hujan, ketika bibit telah terbentuk sempurna. Penting untuk berhati-hati ketika menanam untuk menghindari masalah di masa depan seperti akar bengkok, penanaman dangkal menyebabkan tanaman jatuh tumbang, atau menanam terlalu dalam yang dapat merusak pokok tanaman. Rekomendasi penanaman yang penting, diantaranya Gunakan bibit yang sudah memiliki 3 hingga 6 daun, kecuali ketika melakukan replanting dengan bibit yang khusus untuk replanting misal, bibit yang ditanam sebelumnya matiPerkeras bibit, biarkan bibit beradaptasi dengan memberinya lebih banyak paparan sinar matahari, dan mengurangi penyiraman hingga tanaman dibawa untuk ditanamBerhati-hati dalam transport bibit untuk menghindari kerusakan bibit,Tanam bibit di level tanah sehingga tanaman tidak tenggelam dan tidak rubuh,Jajarkan tanaman di dalam alur tanam alur lubang tanam untuk memudakan operasional selanjutnyaPotong 1 hingga 2 cm di kantung bibit bagian bawah sebelum ditanam untuk menghindari adanya liukan sistem akar,Berhati-hatilah untuk tidak terlalu banyak memberikan tekanan lateral ke sistem akar bibit ketika menanam, untuk menghindari pembengkokan akar pada penanaman Sekitar 30 hingga 40 hari setelah penanaman, tanaman kopi harus segera dievaluasi untuk menentukan apakah harus dilakukan replanting. Juga pemupukan permukaan awal topdressing harus dilakukan. Replanting harus terus dilakukan secara kontinu hingga tanaman di kebun tumbuh sempurna. Pengelolaan tanaman di tahap pembentukan ini harus dilakukan secara teliti dan tepat, dengan diikuti tindakan pencegahan terhadap serangan hama kopi semut, penambang daun kopi Leucoptera coffeella, ulat tanah, cochineal, acari, dan hama lain, serta penyakit-penyakit, seperti cercospora, bacteriosis, dll. Naungan tanaman kopi harus digunakan untk mengontrol erosi, mempertahankan suhu tanah yang lembut, dan menciptakan lingkungan yang bagus untuk pertumbuhan mikroba dalam tanah. Walau demikian, naungan ini tidak boleh berkompetisi dengan tanaman kopi. Author Kang Fajrin
Bab04: Penanaman Kopi (Cara Bercocok Tanam Kopi) Untuk biasanya kita mulai menanam kopi, maka sebelumnya harus mempersiapkan 2 hal. Adapun yang pertama ialah menyiapkan bahan tanamannya dan yang kedua mempersiapkan areal tanahnya.
Tanaman KopiSyarat PertumbuhanIklimMedia TanamKetinggian TempatPedoman Teknis BudidayaPembibitanPenyiapan Benih Cara GeneratifPenyiapan Benih Cara VegetatifTeknik Penyemaian Benih Cara GeneratifTeknik Penyemaian Benih Cara VegetatifPemeliharaan Pembibitan/PenyemaianPemindahan BibitPengolahan Media TanamTeknik PenanamanPenentuan Pola TanamanCara PenanamanPemeliharaan TanamanPemupukanPemeliharaan LainHama dan PenyakitPanenPascapanen Tanaman Kopi – Budidaya, Syarat Tumbuh, Perawatan Dan Medianya – – Kopi ditanam hampir di setiap negara tropis. Amerika Selatan dan Amerika Tengah merupakan penghasil kopi terbesar. Di bagian bumi sebelah barat, produksi kopi menguasai 2/3 produksi dunia dengan Brasil menghasilkan hampir 31%. Colombia, Meksiko, Costarika, Ekuador dan Venesuela merupakan penghasil kopi di belahan bumi sebelah Barat. Sedangkan di belahan bumi timur, penghasil kopi adalah India, Indonesia, Vietnam, Angola, Belgia, Kongo, Ethiopia, Afrika Barat, Perancis, Kenya, Madagaskar, Rwanda, Burundi, Tanyaika dan Uganda. Di Indonesia, berdasarkan data tahun 1993, pasokan produksi terbesar dari Lampung, yaitu mencapai ton 21%, sedangkan pemasok kedua terbesar adalah Sumatera Selatan dengan ton 18%, dan yang ketiga adalah Sumatera Utara dengan 11%. Syarat Pertumbuhan Iklim Angin membantu penyerbukan yang terjadi antara bunga kopi yang berbeda klon atau berbeda jenis. Akan tetapi bila angin kencang dapat merusak tajuk tanaman dan menggugurkan bunga. Curah hujan minimal untuk pertumbuhan kopi adalah 1000-2000 mm/tahun, sedangkan pola hujan yang optimal bagi pertumbuhan tanaman kopi Arabika dan Robusta adalah rata-rata 2000-3000 mm/tahun. Menurut lintang tempat, tanaman kopi dapat tumbuh baik pada daerah yang terletak di antara 20 derajat LU dan 20 derajat S. Tanaman kopi menghendaki sinar matahari yang teratur. Suhu sangat berkaitan erat dengan ketinggian tempat. Suhu di atas permukaan air laut adalah ± 26 derajat C dan akan turun 0,6 derajat C tiap kenaikan 100 m. Kopi Arabika tumbuh baik pada suhu 10-20 derajat C. Kopi Robusta menghendaki suhu 21-24 derajat C. Kopi Liberika tidak menghendaki suhu tertentu. Media Tanam Tanaman kopi menghendaki tanah yang lapisan atasnya dalam ± 1,5 m dan gembur, subur, banyak mengandung humus dan bersifat permeable. Tanah dapat berasal dari abu gunung berapi/cukup mengandung tanah latosol dan vulkanis disukai tanaman kopi. Tanah yang drainasenya jelek, tanah liat berat, dan tanah pasir yang kapasitas mengikat airnya kurang serta kandungan N-nya rendah tidak cocok untuk pertumbuhan kopi. Tanaman kopi menghendaki tanah yang agak masam, yaitu antara pH 4,5-4,6 untuk kopi Robusta dan 5-6,5 untuk Arabika. Tanah yang lebih asam dapat dinetralisir dengan kapur tohor/pupuk, misalnya serbuk tulang/Ca-PO2 + Ca metaphosphat /CaPO2. Tanaman kopi menghendaki kedalaman air tanah sekurang-kurangnya, 3 m dari permukaan tanah. Tanah harus mempunyai drainase dan kemampuan mengikat air yang baik. Ketinggian Tempat Ketinggian tempat berpengaruh terhadap tinggi rendah suhu. Kopi Arabika tumbuh pada dataran tinggi dengan ketinggian 1000-1700 m dpl. Jika di bawah 1000 m dpl, akan mudah terserang HV. Bila di atas 1700 m dpl, suhunya akan terlalu dingin. Kopi Robusta tumbuh baik di dataran rendah hingga 1500 m dpl, tapi yang ekonomis adalah yang tumbuh pada batas ketinggian 800 m dpl. Kopi Liberika tumbuh baik pada dataran rendah, di tempat yang miskin dan panas. Pedoman Teknis Budidaya Pembibitan Persyaratan Bibit Tumbuhnya normal dan ukurannya seragam. Tidak terserang hama/penyakit, batang dan daunnya bersih dan kelihatan segar. Mempunyai akar tunggang yang lurus. Bibit yang akan ditanam harus berasal dari klon/varietas unggul yang dianjurkan. Bibit yang dianjurkan adalah bibit vegetatif, terutama bibit sambungan dan setek, karena Cepat berbuah, terutama bibit stek. Mempunyai sifat sama dengan induk. Bibit sambungan merupakan gabungan dari 2 jenis kopi yang bersifat unggul. Bibit semai yang dapat digunakan adalah hasil silangan pertama hibrida yang diperoleh langsung dari penangkar-penangkar benih. Penyiapan Benih Cara Generatif Cara memperoleh biji Dari kebun sendiri biji diambil dari pohon-pohon tertentu yang telah diketahui mutunya. Memesan/membeli langsung ke PT Perkebunan terdekat. Pemeliharaan biji Buah yang dipilih adalah buah yang masak, tidak cacat, besarnya normal. Biji dikelupas kulitnya dengan cara diinjak-injak dengan kain, kulit tanduk jangan sampai lepas. Lendir yang melekat dibersihkan dengan cara dicuci/digosok permukaannya dengan abu dapur. Biji diangin-anginkan sampai kering selama 1-2 hari. Biji yang sudah kering, dipilih yang hampa. Penyimpanan biji Siapkan peti kayu berukuran 40-50 cm x 40-60 cm x 40-60 cm dan beberapa kain selebar peti kayu. Dasar peti diberi lapisan kain yang diolesi minyak terpenting dengan dosis 1cc/100 cm3. Di atas kain diberi lapisan biji setebal 5 cm. Di atas biji diberi kain lagi dengan minyak terpenting, demikian seterusnya sampai peti tersebut 3 hari, biji dikeluarkan dari peti dan diangin-anginkan selama 3-5 jam. Setelah itu biji bisa dicampur dengan fungisida yang berbentuk bubuk, misalnya Ridomil 2 G untuk mengendalikan serangan jamur. Biji dicampur dengan serbuk arang basah dengan perbandingan biji arang air = 3 kg 1 kg 100-150 cc. Campuran biji dan arang dimasukkan dalam karung goni yang kering dan bersih. Karung tersebut disimpan dalam gudang yang gelap dengan suhu 25-26 derajat C dan kelembaban 85-90%. Daya tumbuh benih yang baru adalah 90-100%, sedangkan yang telah disimpan ± 6 bulan daya tumbuhnya adalah ± 60-70%. Penyimpanan paling baik dilakukan selama 2 bulan. Pengangkutan Untuk tempat yang cukup jauh > 7 hari perjalanan harus diberi perlakukan seperti di atas. Karung yang berisi biji dimasukkan dalam kotak kayu untuk menghindari benturan dan gesekan. Untuk tempat yang dekat dan waktunya tidak lama, bisa dikirim tanpa perlakukan khusus. Benih dimasukkan dalam karung dan dimasukkan dalam kotak kayu lalu dikirim. Perawatan bibit Pemeliharaan dilakukan selama 2-3 minggu, terutama yang diambil dari tempat yang jauh. Bibit ditempatkan di bawah pohon pelindung dengan intensitas naungan ± 40% dan setiap hari disiram. Dipupuk sebanyak 5 gram NPK/tanaman, dilakukan dua kali. Caranya pupuk dilarutkan dalam air, lalu disiramkan ke gumpalan tanah yang membungkus akar bibit. Perkiraan jumlah bibit yang dibutuhkan Jumlah bibit yang akan disemaikan diperkirakan 2 kali lipat jumlah bibit yang akan ditanam di kebun. Apabila bibit semai akan dijadikan batang bawah pada sambungan, jumlah bibit menjadi 2,5 kali jumlah bibit yang akan ditanam di lapang. Tujuannya sebagai cadangan apabila ada benih yang tidak tumbuh dan untuk penyulaman tanaman. Jumlah benih kopi dapat diperkirakan dari beratnya. Berat 1000 butir benih hibrida BP 42 x BP 358; BP 42 x SA 24; dan BP 42 x SA 34 kurang lebih 0,6 kg. Sedangkan berat 1000 butir benih untuk batang bawah adalah sebagai berikut berat per 1000 butir SA 109 ± 0,27 kg, berat per 1000 butir BP 42 ± 0,5 kg, berat per 1000 butir Rob Bgn 124-01 ± 0,3 kg. Penyiapan Benih Cara Vegetatif Menyambung Penyambungan memerlukan Batang bawah onderstaam Dipilih yang sudah teruji keunggulannya, terutama tahan terhadap penyakit akar. Dalam hal ini adalah dari golongan Robusta yaitu Klon SA 109. Batang atas entres. Entres dapat diperoleh dari Kebun sendiri dipilih pohon yang pertumbuhannya baik, sehat, produksinya tinggi. Bahan yang diambil adalah tunas air yang sehat, diameter ± 0,75 cm atau sebesar pensil, tidak keras/lentur. Umur tunas ± 3 bulan dan sudah mengeluarkan cabang primer dan tidak boleh disimpan lebih dari 3 hari. Dari Balai Penelitian entres diperbanyak di kebun tua yang berasal dari zaaling biji dengan cara penyambungan. Penyimpanan dan pengangkutan entres 2-3 hari Bekas potongan bahan entres diolesi dengan entres dibungkus dengan pelepah pisang yang masih basah dan segar. Pelepah pisang dan bahan entres diikat agar tidak lepas. Bahan entres yang sudah dibungkus dimasukkan dalam peti sela-sela bungkus pelepah pisang diisi sabut kelapa yang telah dibasahi. Waktu menyambung Bibit berumur 6-12 bulan sejak pembibitan atau 9-15 bulan sejak disemaikan sudah berdiameter ± 1 cm atau sedikit lebih besar dari diameter entres. Penyambungan dilakukan pada pagi hari/saat tanaman sedang giat tumbuh awal/akhir musim hujan. Jenis Entres Enten pucuk atau “top enten”, bila dari wiwilan/waterloot, tanaman baru akan tumbuh sebagai batang vertikal Enten cabang atau “tak enten”, bila entres dari cabang kipas waaier tak enten atau entres dari cabang pecut sweep tak enten. Tanaman baru akan tumbuh sebagai batang horizontal. Cara Menyambung Sambungan celah Splent Enten/Cleft Grafting Batang bawah dipotong mendatar 15-30 cm di atas permukaan Dibelah membentuk huruf V ± 3-4 cm dari ujung. Entres dipotong satu ruas yang ada bukunya, di atas buku dipotong ± 1-2 cm. – Di bawah buku dipotong ± 7 cm dan diruncingkan. Entres dimasukkan dalam celah dan dibalut dengan tali rafia/pita kain. Diolesi parafin dan ditutup dengan tabung keras/kantong plastik. Tutup dipertahankan selama 3-4 minggu, bila sudah tumbuh tunas baru pada batang atas, tutup dilepas. Sambungan rata Plak grafting- Caranya sama dengan di atas, bedanya, yaitu batang atas dan bawah diiris dengan kemiringan yang sama, selanjutnya dilekatkan, sehingga kambiumnya saling Pada umumnya dilakukan dipersemaian dalam peremajaan. Cara kina/Kina Grafting Dilakukan pada tanaman yang batang bawahnya lebih besar dari entres. Batang bawah diiris miring ke bawah sepanjang ± 3 cm pada ketinggian 10-15 cm dari leher akar. Entres diiris tegak simetris, tapi hanya 1 bidang Entres disisipkan pada irisan batang bawah dan Perlakuan selanjutnya sama dengan yang lain. Batang bawah baru diadakan pemotongan setelah sambungan itu sudah jelas hidup. Sambungan tidak berhasil dapat dipindahkan ke bagian lain pada batang yang sama. Menyetek Waktu menyetek pada akhir musim penghujan, yaitu pada akhir bulan April-Mei, atau sampai bulan Juni. Sumber stek terdiri dari Bahan stek dapat dibeli dari para penangkar benih/bibit, kebun entres/kebun produksi. Bahan stek berupa ujung wiwilan/cabang liar yang sehat dan tumbuh subur, serta berasal dari varietas/klon yang yang dipakai adalah ruas kedua dan ketiga dari ujung batang yang masih pipih. Mata sirung knop sedapat mungkin tumbuh Ruas kedua dapat tumbuh 90% dalam waktu 1 bulan, ruas ketiga 80% dan ruas keempat 70%. Teknik Penyemaian Benih Cara Generatif Media penyemaian Bila lahan telah dipakai untuk menanam kopi, ± 10 hari sebelum penyemaian, tanah disemprot dengan nematida Vapam/ Nemacur G dengan dosis sesuai dengan petunjuk pada label. Bila lahan merupakan lahan yang baru dibuka. Tanah persemaian dicangkul sedalam 30 cm/lebih dan dibersihkan. Tanah diberi pupuk organik, yang berupa pupuk kompos, pupuk kandang/pupuk hijau. Membuat bedengan-bedengan dengan ukuran panjang 10 m atau minimal 5 m dan lebar 1,20 m. Jarak antar bedengan 50 cm, sedangkan bedengan dibuat membujur ke arah utara-selatan. Penanaman pohon pelindung dilakukan 1 tahun sebelum penyemaian dan tingginya antara 2,5-3 m/± 2 x tinggi pohon kopi. Perkecambahan Membentuk bedengan-bedengan dengan ukuran lebar 1,20 m dengan panjang 2,40 m. Bedengan dilapisi pasir setebal 5-10 cm dan diatas bedengan tersebut diberi atap. Cara perkecambahan Biji dibenamkan secara berderet dalam satu baris pada lapisan pasir menghadap ke bawah dan bagian atas kelihatan rata dengan lapisan pasir. Jarak antara baris adalah 5 cm, sedang jarak antar biji adalah 2,5 cm. Setiap 1 m2 memuat biji. Biji yang ditaburkan bisa dengan kulit tanduk atau tanpa kulit tanduk. Selesai pembenaman, biji-biji tersebut diberi pasir lagi, tipis-tipis. Di atas bedengan yang tertutup pasir ditutup dengan lalang atau jerami yang dipotong-potong antara 0,5-1 cm dan disiram 2-3 kali sehari untuk menjaga kelembaban. Perkecambahan di daerah panas berlangsung selama 3-4 minggu, sedangkan di daerah dingin berlangsung selama 6-8 minggu. Kecambah yang dipindahkan dapat berupa Serdadu soldatje atau kecambah yang belum kecambah yang kepingnya sudah membuka. Pemindahan dilakukan dengan mencongkel dengan sebilah bambu atau solet. Pembibitan dengan kantong plastik dilakukan dengan caraSiapkan polybag berdiameter 20-30 cm dan tinggi 30-40 cm yang diisi tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 11 sampai 3/4 bagian plastik. Plastik diatur berderet dengan jarak 30×30 plastik sebelah atas dilipat keluar, bagian bawahnya dilubangi kecil-kecil diameter lubang ± 0,5 cm sebanyak ± 20 lubang sebagai jalan keluarnya air. Jika pohon naungan belum rimbun, pot palstik diberi naungan sementara seperti pada bedengan tanah. Di tengah-tengah tanah dalam plastik dibuat lubang tanam dengan menggunakan tugal. Bibit kepelan dicabut dari bedengan pesemaian, kemudian ditanam pada lubang tanah seperti menanam pada bedengan tanah. Teknik Penyemaian Benih Cara Vegetatif Menyambung Penyemaian dilakukan ± 9-12 bulan sebelum waktu penyambungan. Waktu yang diperlukan sejak bibit disambung hingga siap tanam di areal pertanaman 4-10 bulan. Menyetek Bedengan tertutup Bedengan tanah dibuat dengan ukuran panjang 220 cm, lebar 140 cm dan tinggi 15 cm. Jarak antara bedengan ± 75 cm. Tanah dalam bedengan tidak perlu diolah. Buat kotak kayu yang panjangnya 2 m, lebar 120 cm, dan tinggi 60 cm. Sisi atas dan bawah kotak tidak perlu ditutup. Tempatkan kotak pada bedengan yang sudah dibuat. Dasar kotak diisi kerikil kecil-kecil setebal ± 5 cm dan di atas lapisan kerikil diberi pasir yang sudah dicuci setebal ± 20 hanya sekali-sekali disiram. Bedengan terbuka Di tempat yang sudah ada naungannya, dibuat bedengan tanah dengan ukuran panjang ± 5-10 m, lebar 120 cm dan tinggi 20 cm. Jarak antar bedengan ± 75 cm. Tanah sebaiknya ditanggul dengan papan atau seng agar tidak tererosi/longsor. Tanah di atas bedengan di cangkul, kemudian dicampur pasir dengan perbandingan 11. Bedengan diberi naungan/atap dari daun kelapa atau alang-alang seperti pada bedengan penyemaian benih. Cara penyemaian Panjang stek ± 10 cm, dipotong miring menyebelah, sehingga bagian ujungnya menjadi runcing, supaya permukaannya luas dan mudah tumbuh. Daun harus dipotong ± 2/3 dari panjang daun untuk mengurangi penguapan. Pertumbuhan akar stek kopi dapat dirangsang dengan merendam stek dalam urine sapi yang mengandung hormon Rooton F. Caranya urine dikumpulkan dan disaring dengan kain tipis/kain kasa, encerkan urine dengan menggunakan air bersih sampai konsentrasinya 5 % 10 ml urine + 200 ml air atau 10 % 10 ml urine + 100 ml air. Ujung stek sebelah atas diberi lilin/parafin untuk mengurangi penguapan dan mencegah serangan penyakit. Stek ditancapkan miring pada bedengan sedalam ± 7,5 cm dengan kemiringan 10°-20°. Jarak tanam stek 15 x 15 cm. Pada bedengan tertutup, sisi kotak sebelah atas ditutup dengan plastik dan diikat kuat supaya tidak kabur. Penyiraman dilakukan 5-10 hari sekali atau bila pasir tidak lembab. Pada bedengan terbuka penyiraman dilakukan 2-3 jam sekali. Setelah berumur 2-3 bulan atau panjang tunasnya ± 3-4 cm stek sudah dapat dipindahkan ke bedengan pembibitan Pembibitan bentuk bedengan pembibitan, cara pembibitan, dan cara pemeliharaannya sama dengan pembibitan pada pembuatan bibit semai. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian Penyiraman dilakukan dua kali sehari dan dijaga, agar tanah bedengan tetap lembab, tetapi tidak boleh terlalu basah. Penyiangan, rumput-rumput yang tumbuh di sekitar bibit harus selalu dibersihkan. Pada waktu bibit masih terlalu kecil, penyiangan tidak boleh dilakukan dengan korekan, tetapi cukup dicabut saja. Pemupukan Pada umur 3 bulan, pupuk dibenamkan ke dalam tanah di sekeliling bibit sejauh 7 cm. Pada umur 5 bulan dan selanjutnya pupuk dibenamkan dalam tanah pada parit kecil yang dibuat di tengah-tengah barisan bibit. Pemupukan pada bibit yang di tanam di dalam polybag dilakukan dengan cara membenamkan pupuk pada parit kecil yang dibuat mengelilingi bibit. Dosis pupuk - Umur 3 bulan ZA=25 gram; Urea=10 gram; TS=10 gram; NPK=75 Umur 5 bulan ZA=50 gram; Urea=25 gram; TS=25 gram; NPK=125 Umur 7 bulan ZA=75 gram; Urea=50 gram; TS=50 gram; NPK=200 Umur 9 bulan ZA=100 gram; Urea=75 gram; TS=75 gram; NPK=250 Umur 12 bulan ZA=100 gram; Urea=75 gram; TS=75 gram; NPK=300 gram. Pengaturan Intensitas naungan Bibit di persemaian 80-90 % Bibit di pembibitan- 30-10 minggu sebelum dipindah ke lapang 75 %- 4 minggu sebelum dipindah ke lapang 50 %- 4-0 minggu sebelum dipindah ke lapang 40 % Pemindahan Bibit Umur bibit Bibit semai dipindahkan setelah berumur 9 bulan-1 tahun setelah disemaikan atau 6-9 bulan setelah di pembibitan. Bibit stek dipindahkan setelah berumur 9-13 bulan sejak disemaikan atau 8-10 bulan sejak pembibitan. Bibit sambungan dipindahkan setelah berumur 4-10 bulan sejak disambung. Cara pemindahan Bibit yang dipelihara dalam kantong plastik, langsung dibawa ke areal pertanaman. Plastik dibuka dengan menggunakan pisau. Akar tunggangnya dipotong hingga tinggal 20-25 cm dan tanah yang membungkusnya dikorek-korek untuk meluruskan akar yang melilit. Bibit yang dipelihara di bedengan tanah dan umurnya masih cukup muda dipindah dengan cara dicabut, caranya- tanah bedengan disiram dengan air hingga basah. – bibit dicabut dengan hati-hati supaya akar tidak untuk bibit semai dan sambungan, akar tunggangnya dipotong hingga tinggal 20-30 bibit diangkut ke kebun untuk Bila bibit tidak segera ditanam, maka akar bibit harus dibungkus dulu dengan tanah dan pelepah pisang lalu disiram dengan air dan ditempatkan di tempat yang teduh. Bibit yang dipelihara di bedengan tanah dan berumur cukup tua sudah bercabang dipindahkandengan cara diputar. Caranya - Tanah bedengan diairi hingga basah. – Tanah di sekitar bibit digali melingkar dengan garis tengah 20-25 cm, sedalam 25-35 Bibit berikut gumpalan tanah dan akarnya Untuk menjaga jangan sampai berantakan, maka gumpalan tanah dibalut dengan pelepah pisang atau daun-daun lainnya. Selanjutnya bisa diangkut. Pengolahan Media Tanam Persiapan Pada lahan bukaan barua Sekitar 2-3,5 tahun sebelum kopi ditanam, diadakan land clearing penebangan pohon-pohon beserta tunggul-tunggulnya.b Apabila tanah terlalu miring harus dibuat teras untuk mengurangi erosi. Pada tahap ini juga dibuat saluran drainase dan Kurang lebih 2-3 tahun sebelum tanam, lahan ditanami tanaman pelindung dan penutup tanah yang ditanam pada musim hujan. Lahan bekas tanaman perkebunan selain kopia 1,5-3 tahun sebelum kopi ditanam, dilakukan land clearing. Mengolah tanah dan memperbaiki teras-teras, jalan dan saluran drainase yang rusak. Lahan ditanami dengan tanaman pelindung dan tanaman penutup tanah. Lahan bekas ditanami kopi, tapi tidak produktif Seluruh tanaman kopi dan tanggul-tanggulnya ditebang. Mengolah tanah dan memperbaiki teras-teras, jalan dan saluran drainase yang rusak. Bila tanaman pelindung masih baik, tidak perlu ditebang cukup dipangkas saja. Bila sebelumnya ada tanaman yang terserang nematoda, maka penanaman dilakukan sekurang-kurangnya setelah 1 tahun setelah penebangan tanaman kopi lama. Pembukaan Lahan Pekerjaan yang harus dilakukan sebelum penanaman tergantung pada keadaan lahan, yaitu letak tanah, kesuburan tanah dan tanaman lama. Pada tanah yang subur, pencangkulan dilakukan secara total atau langsung membuka lubang. Bila tanahnya kurang subur, maka perlu pengcangkulan secara total dengan menggemburkan tanah dan diberi pupuk hijau. Pembentukan TerasYang perlu diperhatikan dalam pembuatan teras adalah kemiringan tanah. Tanah yang tidak begitu curam, dibuat teras individu, sedangkan tanah yang cukup miring perlu dibuat teras langsung atau kontur. Penanaman Pohon PelindungJenis pohon pelindung Dadap Erythrina lithosprema, Sengon laut Albizia falcata, Lamtoro, Kemlandingan, Petai Cina Leucaena sp. Tanaman Penutup Tanah Tanaman penutup tanah yang sering digunakan Kacang Asu Calopogonium muconoides, Vigna hesei, Indigofera hendecaphila. Teknik Penanaman Penentuan Pola Tanaman Pola tanam yang sering dipakai adalah Hubungan kwadrat, dengan jarak 2,5×2,5 m, sehingga tiap ha dapat ditanami ± batang. Dipakai untuk tanah datar dengan bibit Robusta. Hubungan segi empat panjang/segi empat yang digeser. Jarak tanam 2,5×2,5 m, 1 ha memuat ± 2000 batang. Dipakai untuk bibit Arabika di dataran tinggi. Hubungan belah ketupat. Sisi yang satu dengan yang lainnya jaraknya sama, yaitu 3,5×3,5 m, tapi dibuat miring dengan tanaman sebatang di tengah-tengahnya. Cocok untuk tanaman berdaun lebar. Hubungan segitiga sama sisi. Jarak sisi dengan sisi 2,75 m. Cocok untuk tanah datar. Hubungan barisan dengan jarak tanam antar tanaman 1,75 m dan antar barisan 3,5 m. Dari pola-pola di atas yang paling banyak dipakai dan mudah adalah hubungan kwadrat, tetapi yang paling baik pembagiannya adalah hubungan segitiga sama sisi. Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dibuat 3-6 bulan sebelum tanam untuk memperbaiki struktur tanah dan membunuh bibit penyakit. Lubang dibiarkan terbuka, supaya terkena sinar matahari dan memperoleh gas asam arang dari udara. Lubang diberi pupuk organis/pupuk hijau yang terdapat di sekitarnya. Cara membuat dan menutup lubang Lubang dibuat pada teras/pada ajir yang telah ditetapkan dengan ukuran rata-rata 60 x 60 x 60 cm. Tanah kurang subur ukurannya 80 x 80 x 80 cm dan tanah yang baru dan subur ukurannya 50 x 50 x 50 cm. Tanah galian dipisahkan antara tanah bagian atas dan bagian bawah. Dua bulan sebelum tanam, masing-masing bagian tanah galian dicampur dengan 200 gram belerang dan 200 gram kapur 0,5-1 bulan sebelum tanam, tanah galian bawah dimasukkan dalam lubang. Tanah bagian atas dicampur dengan ± 20 liter pupuk kandang /kompos dan dimasukkan dalam lubang. Di tengah lubang yang telah ditutup, ditandai dengan ajir, untuk memudahkan mencari lubang sewaktu akan menanam. Cara Penanaman Cara penanaman tanah penutup yang bentuknya cembung digali 20 cm atau sedalam leher akar. Setelah bibit ditanam, dijaga perakarannya jangan sampai bengkok. Kemudian tanah di sekitar tanaman dipadatkan. Pemeliharaan Tanaman Penjarangan dan Penyulaman Jadwal pemeriksaan untuk penyulamana Selama 2 minggu setelah tanam, kebun diperiksa 2 kali/ Tanaman berumur 2-4 minggu, diperiksa 1 kali/ Selama 6 bulan berikutnya kebun diperiksa 1 kali/ dilakukan pada awal dan akhir musim hujan atau bila dalam keadaan memaksa. Penyulaman masih boleh dilakukan apabila tanaman belum kelihatan rimbun. Cara memindahkan bibit sulaman dengan cara putaran, supaya tumbuhnya lebih cepat. Pembubunan Pada waktu tanaman masih muda, pembubunan pendangiran dilakukan di sekeliling batang, dicangkul tipis dengan jarak ± 30 cm dari batang. Tahun berikutnya diperdalam dan dilakukan 2 x setahun, yaitu pada awal musim kemarau dan awal musim hujan. Bila tanaman sudah tua, perlu diadakan pencangkulan menyeluruh di dalam kebun. Perempalan Untuk pemeliharaan/produksi Bertujuan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, cabang yang sakit, dan cabang yang sudah tidak produktif. Ada 2 macam pemangkasan pemeliharaan, yaitu pemangkasan berat dan pemangkasan ringan wiwilan. Pemangkasan berat dilakukan setelah panen, dan diulangi setiap 3 bulan sekali. Pemangkasan ringan dilakukan sebulan sekali pada musim kemarau dan 2 bulan sekali pada musim hujan. Untuk cabang primer bertujuan untuk merangsang terbentuknya cabang sekunder dan mencegah cabang primer tumbuh terlalu panjang, sehingga tanaman dapat menghasilkan buah yang banyak. Untuk peremajaan Bertujuan untuk mengganti tajuk tanaman lama dengan tajuk baru yang masih muda dan produktif. Peremajaan dilakukan setelah panen besar atau pada akhir musim kemarau menjelang musim hujan. Kurang lebih 2 minggu sebelum pemangkasan dilakukan pemupukan agar pertumbuhan batang barunya memuaskan. Pemupukan Pupuk organik Mulsa/mulch, yang berasal dari daun-daun, serasah sekitar tanaman kopi, rumput-rumput hasil penyiangan, hasil pemangkasan pohon pelindung dan tanaman penutup tanah, daging buah yang sudah mengering. Fungsinya menambah beberapa unsur hara, memperbaiki unsur tanah, dan melindungi tanah dari kekeringan di musim kemarau Waktu pemberian awal dan akhir musim hujanCaranya pupuk ditumpuk di sekitar batang kopi setebal ± 15 cm. Lebar tanah yang ditumpuki mulsa sama dengan lebar lingkaran parit untuk pupuk buatan. Pupuk kandang/kompos Fungsi digunakan pada tanah yang cukup liat Waktu 1-2 tahun sekali pada awal musim hujan bersamaan dengan pemberian pupuk buatan. Caranya pupuk dimasukkan ke dalam lubang pupuk sebelum pupuk buatan. Pada tanah yang sangat masam ditambah dengan kapur 1/4-2/4 kg/tanaman yang diberikan sekali dalam 2-4 tahun. Dosis ± 1-2 kaleng/tanaman 20-40 liter, tergantung umur tanaman. Pupuk buatan Unsur yang diperlukan- Unsur N, untuk pertumbuhan Unsur P, untuk pembentukan akar baru dan pembungaan – Unsur K, untuk pemasakan buah. Pemupupukan dilakukan sebanyak 2 kali setahun, yaitu - awal musim hujan 1/2 dosis N dan 1 dosis P2O5- akhir musim hujan 1/2 dosis N dan 1 dosis K2O Dosis pemupukan tanaman kopi yang tepat baru bisa diketahui setelah ada hasil analisa kimia tanah, analisa kimia jaringan tanaman daun dan percobaan pemupukan. Dosis sementara per pohon yang dapat dipakai adalah - Umur tanaman 1 tahunN=20 gram; P2O5 = 20 gram; K2O = 20 Umur tanaman 2 tahunN=40 gram; P2O5 = 40 gram; K2O = 40 Umur tanaman 3 tahunN=60 gram; P2O5 = 40 gram; K2O = 60 Umur tanaman 4 tahunN=80 gram; P2O5 = 40 gram; K2O = 80 Umur tanaman 5-10 tahunN=120 gram; P2O5 = 60 gram; K2O = 120 Umur tanaman >10 tahunN=160 gram; P2O5 = 80 gram; K2O = 160 gram. Cara pemberiannya membuat lubang kecil berbentuk parit yang mengelilingi tanaman sejauh 3/4 lebar tajuk. Pupuk dimasukkan dalam lubang. Lubang ditutup dengan tanah dan dipadatkan supaya pupuk tidak menguap. Pemeliharaan Lain Pemangkasan tanaman pokokPemangkasan bentuk bertujuan untuk pembentukan kerangka pohon, sehingga tanaman tidak terlalu tinggi, menghasilkan cabang yang kuat, letaknya teratur, arahnya menyebar dan produktif. Ada 2 macam pemangkasan bentuk, yaitu pemangkasan untuk membentuk tajuk berbatang tunggal dan tajuk berbatang ganda. Pemangkasan pohon pelindung pokok Ada dua macam, yaitu pemangkasan bentuk dan pemangkasan untuk mengatur cahaya. Pemangkasan ini dilakukan pada awal/akhir musim hujan, atau apabila keadaan kebun sangat gelap. Pemangkasan pohon pembantu dan tanaman penutup tanah Pohon pembantu dipangkas setelah pohon pelindung utama berfungsi. Pemangkasan tanaman penutup tanah dilakukan 2-4 kali dalam 1 tahun atau mendekati musim panen. Hama dan Penyakit Hama pada Akar Pratylenchus pratensi Tylenchuscoffea atau Anguilulina pratensisGejala 1 akar kopi berwarna kekuningan kemudian kehitaman, dan coklat keungu-unguan serta membusuk; 2 pertumbuhan lambat, daun menguning dan rontok, karena tidak ada perakaran baru; 3 pucuk pohon tidak berdaun, sehingga disebut “Leher Burung Elang”. Pengendalian 1 akar bibit dimasukkan dalam air panas ± 49,5 derajat C, selama 10 menit; 2 semua pohon dicabut, kemudian ditanami lamtoro atau Crotalaria dan Salvia selama 2 tahun, sehingga nematoda tidak mendapat makanan; 3 perlindungan sinar matahari harus merata, tanaman dibuat padat, tiap lubang ditanami 3-5 bibit, kemudian dipilih yang paling kuat dan diberi pupuk organis; 4 pohon yang berkembang lambat distump, kemudian disambung. Rotelynchus similis Tylenchus acutocaudetus atau Tylenchus similis dan Anguillulina similisGejala dan pengendalian sama dengan pratylenchus pratensi. Heterodera marioni Heterodera javanika, Heterodera radicocila, dan Caconema radicicolaCiri larva yang baru menetas panjangnya ± 0,4-0,5 mm dan bergerak bebas di tanah, dan berkembang lebih lanjut dalam tanaman. Tubuh yang betina menggembung menjadi bundar dan yang jantan panjangnya 1,2-1,9 mm. Gejala membentuk benjolan-benjolan/bintil-bintil pada akar dan menyerang lebih dari 1000 tanaman. Pengendalian secara preventif adalah tidak menggunakan benih, melainkan stump bibit yang tanahnya belum kena infeksi. Hama pada Batang dan Ranting Penggerek merahPenyebab kumbang merah Zeuzera coffea. Ciri-ciri Penggerek berwarna merah, pada dada dan perutnya terdapat bulatan kuning. Panjangnya sampai 5 mm. Gejala terdapat lubang-lubang di atas batang puncak dan pada bagian batang yang tebal, kayu dan kulit pohon rusak, kayu dan batang patah pada tempat yang terdapat lubang melingkar. Pengendalian memangkas cabang-cabang yang diserang; membuang pohon-pohon yang telah mati; DDT atau BHC dimasukkan dalam lubang. Penggerek ranting/ bubuk dahanXylosandrus morstati, berwarna hitam; Xylosandrus morigerus, berwarna coklat Pengendalian memotong bagian yang digerek dan dibakar; memperbaiki keadaan tanaman; menanam tanaman yang lebih tahan terhadap penggerek; melepaskan parasit Tetratichus xylebororum. Kutu hijau Coccus viridisCiri kutu hijau yang sudah dewasa berbentuk bulat telur dengan panjang 2,5-5 mm, tubuhnya dilindungi perisai yang agak keras, serta mengeluarkan cairan madu. Pengendalian 1 cara biologis melepaskan musuh alami, yaitu cendawan Cephalosporium lecanii, dan cendawan hitam, parasit Coccophagus bogoriensis dan Tetraticcus lecanii, predator kumbang Coccinella melanophthalmus, dan Orchus jantinus; 2 secara mekanis memangkas bagian-bagian yang terserang kemudian dibakar. Membuang dan tidak menanam pohon pelindung yang disenangi hama tersebut, seperti gamal Glisirida maculata; 3 secara kimiawi Dengan penyemprotan insektisida yang dianjurkan, antara lain Anthonio 330 EC, Azodrin 60 WSC, Bayrusil 250 EC, Bidrin 24 WSC, Dimecron 50 SCW, Dimacidae 400 EC, Hostathion 40 EC, Nogos 50 EC, Orthene 75 SP, Sevin 85 dan Supracide 40 EC dengan dosis sesuai petunjuk. Kutu lamtoro Ferrisia virgataCiri badannya diselaputi bahan penutup tubuh yang keadaanya lunak semacam lilin. Gejala1 pertumbuhannya menjadi lambat; 2 bagian-bagian yang diserang tunas-tunas, pupus daun, tangkai dan tulang daun, ranting-ranting, tangkai dari dompolan bunga dan buah menjadi layu dan kering; 3 kotoran yang manis rasanya banyak dikerumuni semut, terutama jenis semut gramang Plagiolepesis longipes. Pengendalian 1 secara biologis melepaskan musuh alaminya, yaitu parasit Leptomastix, nyamuk Dipplesis, predator Scymus sp. dan Cryptolemus sp.; 2 secara mekanis memotong bagian yang terserang dan membunuh semut-semut gramang yang dilakukan pada musim kemarau. Pengendalian secara kimia dilakukan seperti memberantas kutu hijau. Hama pada Bunga dan Buah Stephanoderes hampeiCiri berwarna coklat tua, dan besarnya ± 1,5 mm. Gejala 1 kopi yang terserang kelihatan ada satu atau dua lubang yang terdapat dekat dasar buah; 2 pada biji kopi yang masih hijau terdapat bubuk-bubuk yang berwarna coklat dan hitam. Sedang pada biji kopi yang telah masak terdapat larva-larva yang berwarna putih yang jumlahnya sampai 20 ekor. Pengendalian 1 menanam selain Robusta, apabila banyak hama bubuk buah; 2 keadaan dijaga jangan sampai lembab, basah dan gelap; 3 pohon pelindung dikurangi dan buah yang berjatuhan dan berlubang dikumpulkan dan dimusnahkan; 4 disemprot dengan DDT, RIN, PARATHION. Kutu busuk/kepik Antestiopsis liniaticolis StalGejala pada waktu panen biji kelihatan hampa dan terapung bila dicelup dalam air, biji kelihatan berisi tapi tidak normal, buah berwarna coklah berwarna coklat, ujung cabang sering mengering, sukar berkembang dan bentuknya seperti sapu. Pengendalian menggunakan insektisida, seperti Folidol M atau Folidol E 605, 25 gram/100 liter air; perlakuan tersebut dilakukan 2 minggu sekali, pada saat menjelang berbunga sampai proses pembungaan selesai atau menjadi buah. Kutu dompolan Pseudococcus citriCiri berbentuk bulat lonjong agak pipih, tubuh larva dan kutu betina ditutupi dengan lapisan seperti lilin yang berwarna putih. Gejala pertumbuhan tanaman terhenti; daun-daun menguning; calon bunga gagal menjadi bunga; buah rontok/perkembangannya akan terhambat dan kulitnya berkeriput. Pengendalian 1 secara biologis melepaskan parasit Angyrus greenii, dan Leptomastix abyssinica, predator kumbang Symnus apiciflatus, S. roepkei, Cryptolaemus mentrousieri, memberantas semut yang suka membawa kutu, terutama pada musim kemarau; 2 secara mekanis dan secara kimiawi sama dengan memberantas kutu hijau. Kupu-kupu Dichocrocis crocoda meyrickGejala Ulat yang masih kecil merusak/memakan daun antara tulang-tulang daun sampai habis, sehingga tinggal kerangkanya. Pengendalian masa larva yang baru menetas lebih mudah diberantas. Ngengat atau Kupu-kupu kecil Epicampoptera marantica Tamsi, menyerang kopi Robusta, Epicampoptera andersoni Tams, menyerang kopi ArabikaGejala ulat daun yang masih kecil merusak atau memakan seluruh daun pada sisi bawah, sehingga tinggal kerangka saja. Pengendalian dilakukan pada saat ulat masih kecil, yaitu dengan 500 gram Folidol serbuk atau Folidol-E 30 gram/100 liter air, Dipretex 80-120 gram/100 liter air dan Gusathio 40-50 gram /100 liter air. Tungau Metatetranychus Ciri bentuknya bundar dan sangat kecil, berwarna merah atau kuning kemerahan, kadang ditemukan pada sisi daun bawah. Gejala daun berubah warna menjadi perunggu. Pengendalian dapat disemprot dengan Organophosphate, dapat juga diberantas dengan Metasystox 0,05 %, GUsathio-A 40-50 gram/100 liter ar. Penyakit Akar Penyakit akar hitamPenyebab cendawan Rosellinia bunodes dan Rosellinia arcurata. Gejala Yang diserang Rosellinia bunodes batang kopi mati secara mendadak; dekat leher akar dan akar yang besar terdapat benang-benang cendawan yang berwarna hitam, yang kemudian bersatu membentuk lapisan hitam; kulit yang terserang menjadi busuk, pada pangkal leher akar terbentuk callus bakal akar; bila bibit yang sakit dikupas, pada kayu terdapat bintik-bintik hitam, kalau dibelah, terdapat garis-garis hitam. Gejala yang diserang Rosellinia arcurata hampir sama dengan di atas, bedanya benang cendawan yang terdapat di antara kulit dan kayu bentuknya semacam gambar dan berwarna putih. Pengendalian pohon-pohon yang sakit dibongkar sampai akar-akarnya dan dibakar habis; membuat selokan isolasi di sekitar yang terdapat serangan sedalam 1 meter; mengatur drainase yang baik; lubang bekas bongkaran diberi tepung belerang; setiap lubang 200 gram, dimasukkan dalam tanah dan dicampur. Penyakit akar coklat Penyebab cendawan Formes noxius atau Pellinus lamaensis. Gejala akar besar yang diserang, terutama akar tunggangnya tertutup kerak yang terdiri dari butir-butir tanah yang melekat sangat kuat; di antara butir-butir tanah terdapat cendawan-cendawan berwarna coklat kehitaman. Pengendalian Sama dengan penyakit akar hitam. Penyakit Batang dan Ranting Penyakit pada batangPenyebab Jamur upas Corticium salmnicolor, terutama pada daerah beriklim basah. Gejala yang menderita umumnya pada bagian cabang; kalau cendawan belum masuk bagian kulit, nampak adanya selaput yang berwarna merah jambu, makin lama berubah menjadi putih. Selaput ini adalah sekumpulan spora cendawan; kalau masuk bagian kayu, cabang dan ranting yang diserang akan mati; cendawan akan menjalar melalui tangkai daun dan menjalar ke bunga dan buah. Pengendalian cabang yang diserang harus dipotong dan dibakar. Pemotongan dilakukan pada bagian yang masih sehat, di bawah yang diserang; sebelum dilakukan pemotongan, bagian yang sakit diolesi dengan fungisida, seperti Carbolines 5% atau bubur Bordeaux. Penyakit mati ujung Penyebab cendawan Rhizoctonia. Penularan melalui daun dan masuk ke pembuluh ujung batang dan ranting mati; daun menguning dan gugur dari batang yang terserang; pada pohon yang belum dipotong ujungnya, penyakit ini mengakibatkan kematian ujung. Pengendalian segera memotong bagian yang sakit; pemotongan dilakukan pada kayu yang sehat; semua potongan dibakar atau dikubur sampai dalam; daerah-daerah yang banyak diserang penyakit ini dianjurkan supaya menanam pohon yang berbatang 3-4; bibit-bibit sebaiknya disemprot dengan bubuk Bordeaux. Penyakit jamur upas Penyebab Jamur upas Corticium koleraga Gejala pada lapisan daun bagian bawah terdapat suatu tenunan tipis berwarna putih abu-abu, tertutup lapisan perak; lapisan tersebut juga terdapat pada cabang-cabang dan buah muda serta daun-daun-muda yang dimulai dari tepi sampai pada tunas muda; penutup ini pada mulanya berwarna keputih-putihan, kemudian sedikit demi sedikit menjadi coklat; daun berkerak coklat sampai hitam dan kemudian mati seluruh cabang atau mengering; sebelum daun gugur, sementara tetap tergantung dengan benang putih tipis dan halus. Pengendalian semua cabang dan ranting yang terkena gejala penyakit ini dipotong, kemudian dibakar dan yang menyerang biji-biji dirampas lalu dibenamkan sedalam-dalamnya; penyakit ini dapat dicegah dengan semprotan 3-4 kali dengan menggunakan Cupravit 250-500 gram dalam air 100 liter. Penyemprotan biasanya dilakukan sebelum musim penghujan. Penyakit Daun Karat daunPenyebab cendawan Hemileia vastatrix. Gejala banyak menyerang kopi Arabika, terutama menyerang daun-daun muda pada kelembaban yang tinggi; pada sisi bawah daun terdapat bercak-bercak berwarna kuning muda, kemudian berubah menjadi kuning tua; bercak-bercak ini berbentuk bulatan kecil dengan diameter 0,5 cm dan bercak-bercak yang berdekatan akan menyatu dan bentuknya tidak teratur dengan diameter mencapai 5 cm; pusat bercak-bercak mengering dan berubah warna menjadi coklat; bercak-bercak dapat dilihat pada daun bagian atas, tetapi tepung-tepung yang berwarna oranye hanya dapat dilihat dari bagian bawah; daun yang terserang akan gugur, sehingga dapat menyebabkan pohon kopi gundul dan akhirnya mati. Pengendalian menanam jenis kopi Arabika yang tahan, misalnya S 795, S 288, dan S 333; menjaga kondisi tanaman agar tidak berbuah terlalu lebat; menggunakan fungisida Dithane M 45 dengan konsentrasi 0,2 % atau 2 cc per liter air dengan interval penyemprotan 2 minggu sekali; penyemprotan dilakukan pada awal mulainya hujan lebat dengan memperhatikan cara-cara penyemprotan; fungisida lain Bubur Bordeaux BB, Copper oxychloride 50, Copper oksida, Benomiel, Mankozeb, Benlate, Cuprovit OB 21, Difolatan 4 F, Dithane M-45 80 WP, dan Vitigran Blue. Penyakit bercak daun coklat Penyebab cendawan Cercospora coffeicola. Gejala pada daun terdapat bercak-bercak bulat, berwarna coklat atau coklat tua, pada bercak yang tua, terdapat warna putih atau kelabu, seperti ditaburi debu hitam; bercak tampak jelas pada permukaan bagian atas daun; umumnya berdiameter kurang dari 0,5 cm. Kalau cuaca lembab, bercak dapat lebih besar; serangan yang besar dapat menyebabkan rontoknya daun; serangan banyak terdapat pada pesemaian; serangan pada buah terdapat pada sisi yang banyak mendapat cahaya. Pengendalian mengurangi kelembaban dengan cara mengurangi penyiraman; memperbaiki drainase dan mengurangi peneduh; memotong bagian daun yang sakit dan membakar; menyemprot tanaman dengan teratur menggunakan fungisida, seperti BB, Mankozen, Copper oxichloride, dll. Penyakit hangus Penyebab cendawan Root-dauw, yaitu cendawan sekunder yang tumbuh, karena kotoran serangga yang rasanya manis. Gejala pada permukaan daun terdapat lapisan berwarna hitam; pada daun-daun itu umumnya banyak semutnya; lapisan hitam pada daun mengakibatkan suhu pada permukaan daun tinggi, karena warna hitam dapat menyerap panas, panas musim kering dapat mempercepat layunya daun. Pengendalian semua serangga disemprot dengan insektisida; lapisan hitam dibersihkan. Penyakit pada Bunga dan Buah Penyakit bunga bintang banyak menyerang kopi ArabikaPenyebab penyakit ini disebabkan pengaruh iklim dan keadaan tanah, terutama pada daerah yang sangat lembab dan tanah-tanah yang basah. Gejala daun mahkota bunga warnanya hijau, tebal dan arah melengkung ke dalam; pada benang sarinya tidak nampak jelas bagian tangkai sari dan benang sari; bunga tidak dapat menjadi buah. Pengendalian menanam tanaman kopi yang lebih tahan terhadap penyakit ini; pengaturan naungan; pemangkasan yang baik, terutama menghadapi musin hujan. Penyakit bunga/ranting muda Penyebab ngengat berbau busuk dari jenis Lygus dan Volumnus. Gejala kuncup bunga berwarna hitam dan tidak membuka; beberapa ujung ranting mati, bentuk atau kerusakan itu disebut “Witches broom”. Pengendalian Sama dengan point 1. Kuncup bunga tidak berkembang Penyebab tidak adanya hujan kiriman untuk merangsang berkembangnya kuncup bunga. Pengendalian tanaman diairi dengan cara leb atau curah; cara leb dilakukan dengan mengalirkan air melalui parit-parit yang dibuat di kanan kiri tanaman; cara curah/semprot dilakukan dengan menggunakan sprinkler, sehingga jatuhnya air menyerupai hujan; pengairan biasanya dilakukan pada sore atau menjelang malam hari, sehingga pada malam sampai pagi hari kebun menjadi lembab seperti habis hujan. Penyakit bercak hitam pada buahPenyebab Cendawan Cephaleuros coffea Gejala mula-mula timbul bercak-bercak hitam pada kulit buah yang belum matang, bercak-bercak melebar hingga seluruh kulit buah mengering dan berwarna hitam, pada bercak tersebut timbul rambut-rambut halus yang pada ujungnya terdapat butiran-butiran spora berwarna merah. Pengendalian 1 bila buah di kebun masih sangat muda dan panennya masih lama, maka tanaman boleh disemprot dengan fungisida, selanjutnya buah-buah yang terserang dipetik dan dibakar; 2 bila buah di kebun sudah cukup tua, maka buah tidak boleh disemprot dengan fungisida, buah tua yang terserang, dipetik dan direbus untuk diolah secara kering. Penyakit buah rontok Penyebab kebun terlalu lembab, gelap atau terlalu panas. Gejala buah banyak yang rontok sebelum waktunya. Pengendalian mengatur jumlah naungan setepat-tepatnya. Gulma Jenis gulma yang sering tumbuh Alang-alang Imperata cylindrica, teki Cyperus rotundus, Cyanodon dactylon, Salvia sp. beracun, Digitaria beracun, belimbing-belimbingan Oxalis spp., dan Micania cordata. Akibat/kelainan-kelainan daun menguning, tanaman kerdil atau kurus, cabang-cabang palgiotrop mati, buah berukuran kecil, produksi rendah, kekeringan pada musim kemarau, atau gejala kekurangan unsur hara lainnya. Pengendalian secara mekanisLahan yang baru dibuka dan tidak segera ditanami, harus ditanami tanaman penutup gulma alang-alang masih saja tumbuh, sebaiknya memakai herbisida scout 180/22 AC dengan dosis sesuai pembibitan harus selalu dibersihkan dari gulma dengan melakukan penyiangan 3 minggu sekali. Penyiangan dilakukan dengan menggunakan di daerah perakaran dilakukan dengan memberikan mulch mulsa atau penyiangan dengan menggunakan ditumpuk di sekitar batang/daerah perakaran setebal ±15 di luar daerah perakaran dilakukan dengan menanami tanaman penutup gulma tetap ada, dapat disiangi dengan cangkul, atau disemprot dengan herbisida. Pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan herbisida, yaitu a Paraquat dicampur dengan Napropamide/Diuron/Terbumeton untuk memberantas gulma Ageratum conizoides, Euphar biahirta, Erecktitas valeiranfolia. b Dalapon dicampur dengan Terbumeton untuk memberantas Axonopus compressus, Cynodon dactylon. c Paraquat untuk memberantas Paspalum conjugatum. d Dalapon disusul Paraquat untuk memberantas alang-alang Imperata cylindrica. Panen Ciri dan Umur Panen Umur panen Tanaman kopi Robusta pada umur 2,5 tahun. Tanaman kopi Arabika pada umur 2,5-3 tahun. Di dataran rendah tanaman kopi lebih cepat berbuah. Waktu pemanenan ada 3 tahap, yaitu Pemetikan pendahuluan, yang dilakukan pada bulan Februari/Maret untuk memetik buah yang terserang bubuk. Kopi yang terserang berwarna kuning sebelum berumur 8 bulan. Petik merah Panen raya / Pemetikan besar-besaran, dimulai pada bulan Mei/Juni untuk memetik buah yang sudah berwarna merah. Panen ini berlangsung selama 4-5 bulan dengan giliran pemetikan pertanaman 10-14 hari. Petik hijau Petik Racutan, dilakukan apabila sisa buah di pohon tinggal ± 10%. Caranya degan memetik semua buah yang masih tertinggal, baik yang merah maupun yang hijau. Cara Panen Buah kopi dipetik satu per satu dengan menggunakan Pemetikan di pohon yang tinggi dibantu dengan tangga. Periode Panen Kopi Liberika dapat dipanen sepanjang tahun. Kopi Robusta dan Arabika yang ditanam di daerah kering berproduksi pada musim tertentu. Prakiraan Produksi Jumlah buah kopi yang dipetik pada pemanenan pertama biasanya sedikit. Jumlah produksi akan meningkat dari tahun ke tahun dan mencapai puncaknya setelah berumur 7-9 tahun. Produksi rata-rata pada umur 7-9 adalah 5-15 kuintal kopi beras/ha/tahun, tergantung jenisnya. Kopi robusta rata-rata mencapai 9-15 kwintal/ha/tahun, sedangkan Arabika 5-7 kwintal/ha/tahun dan apabila dikelola secara intensif bisa mencapai 20 kwintal/ha/tahun. Pascapanen PengumpulanKopi yang telah dipetik dikumpulkan dan dipisahkan antara warna yang merah, hijau atau hitam. Selanjutnya dibawa ke tempat pengolahan. Bahantanam yang ditanam pada jarak satu meter kali satu meter ini bisa ditanam secara horisontal, vertikal (di mana 3-5 sentimeter dibiarkan terbuka), atau sedikit miring. Penanaman secara horizontal dianjurkan pada lahan yang relatif kering, dan secara vertikal pada tanah yang sangat basah atau selama musim hujan. Pemupukan. Jarak tanam kopi arabika adalah metode budidaya kopi yang digunakan di Indonesia. Metode ini berfokus pada pengaturan jarak tanam antara tanaman kopi. Ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi biji kopi. Di Indonesia, metode jarak tanam kopi arabika ini telah digunakan sejak tahun 2020. Jarak tanam adalah salah satu faktor penting yang harus diperhatikan ketika menanam kopi arabika di Indonesia. Hal ini karena jarak tanam yang tepat akan mempengaruhi jumlah produksi, kualitas biji kopi, dan hasil jual. Selain itu, jarak tanam juga mempengaruhi tingkat produksi tanaman kopi, kesuburan tanah, dan kebutuhan pupuk. Keuntungan Jarak Tanam Kopi Arabika di IndonesiaKekurangan Jarak Tanam Kopi Arabika di IndonesiaCara Menentukan Jarak Tanam Kopi Arabika yang TepatKesimpulan Keuntungan Jarak Tanam Kopi Arabika di Indonesia Memanfaatkan jarak tanam kopi arabika di Indonesia memiliki banyak manfaat bagi para petani. Pertama, jarak tanam yang benar akan meningkatkan jumlah produksi biji kopi, karena tanaman kopi dapat saling berkomunikasi dan berbagi nutrisi tanah. Dengan demikian, produksi kopi arabika menjadi lebih baik. Kedua, jarak tanam yang benar juga dapat meningkatkan kualitas biji kopi. Tanaman kopi yang ditanam dengan jarak yang tepat akan menghasilkan buah yang lebih beraroma dan rasa. Hal ini karena tanaman kopi akan mendapatkan nutrisi yang lebih baik dan lebih banyak cahaya matahari. Dengan demikian, kualitas biji kopi juga meningkat. Ketiga, jarak tanam kopi arabika juga dapat meningkatkan hasil jual. Dengan jarak tanam yang benar, petani akan lebih mudah mengelola tanaman kopi. Hal ini karena petani dapat mengatur jenis dan jumlah pupuk yang digunakan, mengatur jumlah bibit yang ditanam, dan mengontrol hama dan penyakit yang mungkin muncul. Dengan demikian, petani dapat menghasilkan hasil jual yang lebih banyak dari tanaman kopi. Kekurangan Jarak Tanam Kopi Arabika di Indonesia Walaupun jarak tanam adalah salah satu metode budidaya kopi yang efektif, namun juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, jarak tanam yang salah dapat menyebabkan tanaman kopi mengalami penyakit. Tanaman yang ditanam dengan jarak yang salah akan menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Hal ini karena tanaman tersebut tidak akan mendapatkan cukup cahaya matahari dan udara segar. Kedua, jarak tanam yang salah juga dapat menyebabkan tanaman kopi mengalami kekeringan. Tanaman kopi yang ditanam dengan jarak yang salah akan lebih rentan terhadap pengeringan. Hal ini karena tanaman tersebut tidak mendapatkan cukup air untuk pertumbuhannya. Ketiga, jarak tanam yang salah juga dapat menyebabkan tanaman kopi mengalami defisiensi nutrisi. Tanaman kopi yang ditanam dengan jarak yang salah akan lebih rentan terhadap kerontokan dan defisiensi nutrisi. Hal ini karena tanaman tersebut tidak mendapatkan cukup nutrisi dari tanah. Cara Menentukan Jarak Tanam Kopi Arabika yang Tepat Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari tanaman kopi, petani harus menentukan jarak tanam yang tepat. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menentukan jarak tanam yang tepat. Pertama, petani harus memperhatikan jenis tanaman kopi yang ditanam. Tanaman kopi yang berbeda memiliki jarak tanam yang berbeda. Kedua, petani harus memperhatikan jenis tanah yang digunakan. Jenis tanah yang berbeda akan membutuhkan jarak tanam yang berbeda. Petani harus mengetahui jenis tanah yang digunakan dan menyesuaikan jarak tanamnya. Ketiga, petani juga harus memperhatikan kondisi iklim di daerahnya. Kondisi iklim yang berbeda akan membutuhkan jarak tanam yang berbeda. Keempat, petani juga harus memperhatikan kebutuhan pupuk yang digunakan. Petani harus mengetahui jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman kopi dan menyesuaikan jarak tanamnya. Petani juga harus memastikan bahwa pupuk yang digunakan cocok dengan jenis tanaman kopi yang ditanam. Kesimpulan Jarak tanam kopi arabika di Indonesia merupakan salah satu metode budidaya kopi yang digunakan petani. Metode ini berfokus pada pengaturan jarak tanam antara tanaman kopi yang ditanam. Jarak tanam yang tepat dapat meningkatkan jumlah produksi biji kopi, kualitas biji kopi, dan hasil jual. Namun, petani harus memperhatikan beberapa hal ketika menentukan jarak tanam yang tepat untuk tanaman kopi mereka. Sebaliknya untuk tanaman kopi robusta membutuhkan curah hujan yang tinggi, yaitu sekitar 2200-3000 mm per tahun. Ya, jelas berbeda dengan tanaman kopi arabika, karena tanaman kopi robusta lebih 'kuat' dan bisa ditanam di ketinggian yang rendah, yaitu Kopi termasuk salah satu komoditas perkebunan yang menggiurkan. Bukan sekadar pada level nasional, melainkan juga di level internasional. Pada level nasional, kedai kopi mudah dijumpai di setiap daerah di Indonesia. Sebagian besar menggunakan produk petani / pembudidaya lokal, inilah yang membuat kaum muda tertarik untuk membudidayakan tanaman kopi karena memberi impact’ pada kultur lokal. Sementara untuk internasional, potensi ekspor kopi sangat luar biasa dan peluangnya terbuka lebar. Konsumen terbesar kopi dunia adalah masyarakat Eropa dan Amerika Utara, termasuk AS. Nah, untuk memajukan industri kopi indonesia untuk dunia, penanaman kopi haruslah baik dan benar agar menghasilkan produk yang berkualitas, yaitu biji kopi pilihan dengan cita rasa tinggi. Apa saja hal-hal yang wajib diperhatikan? Simak sampai habis. 1. Pilih Jenis Biji Kopi Hal pertama yang harus diperhatikan adalah memilih biji kopi berkualitas. Ini harus dimulai dari penentuan spesies / jenis dan varietasnya. Kopi merupakan tanaman tahunan, dengan umur produksi bisa mencapai 20 tahun. Karena itu, perlu dipikirkan untuk memilih bibit berkualitas. Sebab produksinya jangka panjang serta harus selalu menjaga kualitas produk akhirnya. Tanaman kopi terdiri atas puluhan spesies / jenis, tapi yang paling terkenal hanya empat, yaitu Kopi arabika Coffea arabica Paling disukai, karena rasanya dinilai terbaik. Buah yang matang berwarna merah terang. Rendemen persentase produk akhir dan hasil panen sekitar 18-20%. Kopi robusta Coffea canephora Lebih cepat panen daripada arabika. Buah berbentuk membulat. Warna merahnya cenderung gelap. Rendemen lebih tinggi 22%. Harga lebih murah daripada arabika. Kopi liberika Coffea liberica Pamornya masih kalah dari arabika dan robusta. Tapi bisa tumbuh baik di dataran rendah. Ukuran buahnya tak merata, dan rendemennya sangat rendah 12%. Kopi excelsa Coffea excelsa Bisa tumbuh subur di dataran rendah dan dataran tinggi, bahkan di lahan gambut. Tahan terhadap kekeringan. Kulit buahnya lembut, sehingga mudah dikupas. Di 2006, excelsa dianggap sebagai bagian dari liberika. Apapun pilihannya, Anda harus segera beraksi. Siapkan benih berkualitas! Benih bisa diperoleh melalui dua cara, yakni Pembiakan generatif menyemai biji. Pembiakan vegetatif setek, cangkok, okulasi, dan kultur jaringan. Kita fokus ke pembiakan generatif. Sebab cara ini lebih mudah dan menjadi pilihan sebagian besar petani kopi di Indonesia. Selain itu, bibit yang dihasilkan dari biji kopi mempunyai beberapa keunggulan. Misalnya, akar tunjang akan tumbuh sempurna. Dampaknya, tanaman kopi menjadi lebih kokoh. Anda bisa membeli bibit / benih kopi dalam bentuk biji di toko pertanian. Lebih aman apabila membeli dari balai penelitian pertanian / perkebunan terdekat. Soalnya sudah melalui seleksi ketat. 2. Seleksi Calon Benih Kopi Setelah memilih jenis biji kopi, seleksi alias pilah mana biji yang baik dan mana yang buruk. Berikut beberapa kriteria penilaiannya. Carilah tanaman induk dari rekan atau relasi yang lebih dulu menjadi petani kopi. Pilihlah tanaman induk yang sehat, tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Jika memungkinkan, tanaman induk berasal dari hasil persilangan pertama F1. Dari tanaman terseleksi tersebut, petik buah kopi berwarna merah dan sudah masak. Sebab buah kopi yang sudah masak memiliki cadangan nutrisi yang cukup untuk proses perkecambahannya nanti. Buah kopi diseleksi. Pilihlah yang masak sempurna, mulus tidak cacat, dan berukuran normal. Buah kopi hasil seleksi akan menjalani proses pembenihan, dengan tahapan sebagai berikut Kupas kulit buahnya, tapi jangan sampai ke kulit tanduk. Caranya, masukkan buah kopi ke dalam karung goni. Celupkan karung ke dalam air hingga basah semua. Angkat karung dan injak-injak. Ini akan membuat kulit buah terkelupas dengan mudah. Cuci biji kopi hingga bersih. Untuk menghilangkan lendirnya, gosok dengan abu. Rendam semua biji kopi dalam air. Buang biji yang mengapung, karena tidak lagi mengandung sel benih. Pilih biji-biji dengan ukuran hampir seragam. Jadi, buang biji yang berukuran terlalu kecil maupun terlalu besar. Pastikan biji kopi terseleksi memiliki bentuk sempurna dan mulus tidak cacat. Selanjutnya, keringkan biji dengan cara dianginkan selama 1-2 hari. Jangan dijemur di bawah sinar matahari secara langsung. Setelah itu, biji-biji kopi direndam dalam laturan fungisida anti-jamur sekitar 5 menit. Perhatikan dosis dan aturan pakainya, sesuai dengan mereknya. Jika tak langsung digunakan, biji bisa disimpan di tempat gelap, kering, dan sejuk. Tapi penyimpanan bisa menurunkan kualitas benih. Jika disimpan lebih dari 6 bulan, hanya 60-70% biji yang bisa tumbuh menjadi benih tanaman. Jika segera disemaikan, peluang tumbuh bisa mencapai 90-100%. 3. Semai Biji Kopi Kini saatnya menyemai biji kopi. Bagaimana caranya? Berikut panduannya Pilihlah tempat / lokasi persemaian yang dinaungi pohon peneduh. Buat bedengan dengan lebar 1 meter panjang menyesuaikan kondisi lahan. Bedengan dilapisi pasir halus setebal 5-10 cm. Untuk menghindari jamur, taburi bedengan dengan furadan. Bisa juga disiram larutan fungisida secukupnya. Biji-biji kopi hasil seleksi dibenamkan berbaris ke bedengan. Kedalamannya sekitar 0,5 – 1 cm. Buat larikan yang rapi. Jarak tanam 5 cm antar-larik dan 3 cm antar-baris dalam larikan 3×5. Saat dibenamkan, bagian punggung biji kopi menghadap ke atas. Biji kopi bisa ditanam dengan atau tanpa lapisan tanduk. Sebagian petani sering melepas kulit tanduk, dengan tujuan mempercepat proses perkecambahan. Untuk menjaga kelembaban, letakkan potongan jerami atau alang-alang yang berfungsi sebagai mulsa / penutup bedengan. Proses penyemaian ini harus rajin dipantau. Siram bedengan dua kali sehari pagi-sore. Di dataran tinggi yang berhawa sejuk, biji kopi mulai berkecambah pada umur 4-8 minggu. Tapi pada dataran rendah kopi liberika dan excelsa, biji bisa berkecambah lebih cepat 3-4 minggu. Ketika baru berkecambah, bagian kepalanya terlihat seperti biji bulat. Ini disebut fase serdadu. Pada fase ini, kecambah seperti berhenti tumbuh. Satu bulan kemudian, bagian kepala mulai merekah dan muncul lembar daun kecil. Jika sudah tumbuh dua lembar daun kecil, benih memasuki fase kepelan umur 2-3 bulan. Pada fase ini, benih bisa dipindah ke media lain, misalnya polybag. 4. Persiapkan Lahan Tanam Persiapan lahan mestinya dilakukan jauh-jauh hari sebelum Anda siap menanam benih kopi. Bahkan kalau lahan belum memiliki tanaman peneduh, seharusnya Anda menanamnya 2-4 tahun sebelum memulai budidaya kopi. Berbeda dari budidaya kentang yang tidak membutuhkan pohon peneduh, tanaman kopi justru sangat membutuhkannya. Fungsi pohon peneduh untuk mengatur intensitas sinar matahari yang masuk, karena tanaman kopi tidak suka sinar matahari yang penuh dan intens. Pohon peneduh yang sering digunakan dalam budidaya kopi misalnya dadap, lamtoro, sengon, Selain melindungi tanaman kopi, pohon peneduh bisa menjadi sumber pupuk kendang melalui daun-daunnya yang berjatuhan. Lamtoro memiliki pertumbuhan cepat, sekitar 2 tahun sudah besar. Sementara pohon sengon memerlukan waktu 4 tahun agar benar-benar mampu melindungi tanaman kopi. Persiapan lahan lainnya adalah memeriksa derajat keasaman pH tanah. Ini tergantung spesies tanaman kopi yang mau dibudidayakan. Kopi arabika tumbuh subur pada tanah dengan pH 5 – 6,5. Kopi robusta akan tumbuh subur pada tanah dengan pH 4,5 – 6,5. 5. Pindahkan Kopi ke Polybag Jika lahan sudah siap, dan biji telah berkecambah pada fase kepelan, kini saatnya memindahkan ke polybag. Siapkan tempat pembibitan yang beratap paranet satu lapis. Ini untuk mencegah terik matahari dan air hujan secara langsung. Siapkan polybag, lalu diisi media tanam yang terdiri atas 1 bagian pasir, 2 bagian kompos dan 2 bagian tanah. Letakkan polybag dalam tempat pembibitan. Pindahkan benih kopi ke dalam polybag. Caranya dengan mencungkil tanahnya, bukan mencabut akarnya. Pencabutan bisa merusak akar benih kopi yang baru tumbuh. Pada tahap ini sekaligus lakukan sortasi benih. Pilihlah benih yang berakar lurus. Kalau tidak lurus biasanya akan tumbuh kerdil. Singkirkan pula benih yang kerdil; pertumbuhannya lebih lambat daripada benih-benih lainnya. Letakan polybag berbaris, dengan jarak 1 meter, untuk memudahkan perawatan. Bibit tanaman dalam polybag harus dirawat kontinyu, termasuk melakukan penyiraman 1-2 kali sehari, tergantung kelembaban tanah. Agar tumbuh subur, bibit diberi pupuk pada bulan ke-3. Pemupukan bisa menggunakan campuran kotoran sapi, air, dan urea rasio 10101. Dosisnya sekitar 1 batok kelapa / tanaman setiap minggu. Jika sudah berumur 8-9 bulan, bibit kopi bisa ditanam di area perkebunan. 6. Tanam Kopi di Lahan Jika lahan, pohon peneduh, dan bibit sudah siap, apa langkah selanjutnya? Pindahkan bibit dari polybag ke dalam lubang tanam pada areal perkebunan yang sudah disiapkan. Perhatikan hal-hal penting berikut ini Jarak tanam sebaiknya 2,75 × 2,75 m2 untuk robusta atau 2,5 × 2,5 m2 arabika. Perhatikan pula ketinggian lahan. Makin tinggi lahan, makin renggang jarak tanamnya. Makin rendah lahan, makin rapat jarak tanamnya. Lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm3, dan sudah sudah dibuat 3-6 bulan sebelum penanaman. Ketika menggali lubang, pisahkan tanah galian bagian atas dan bagian bawah. Biarkan lubang tanam terbuka. Dua bulan sebelum penanaman, tanah galian bagian bawah dicampur dengan 200 gram belerang dan 200 gram kapur. Kemudian masukkan ke dalam lubang tanam. 1 bulan sebelum bibit ditanam, campurkan tanah galian bagian atas dengan 20 kg pupuk kompos, dan masukkan ke dalam lubang tanam. Ambil bibit kopi yang ada di polybag. Untuk mengurangi penguapan, pangkas daun-daun hingga tersisa 1/3 saja. Kini saatnya memindahkan bibit kopi ke lubang tanam. Sebelumnya, gali sedikit lubang tanam, agar seluruh perakaran bibit bisa masuk. Tutup lubang agar tanaman berdiri kokoh. Jika perlu, pasang beri ajir untuk menopang tanaman agar tidak roboh. 7. Siram Tanaman Kopi Sejak bibit ditanam di areal perkebunan, Anda harus rutin merawatnya. Pemeriksaan rutin bisa dilakukan dua kali per minggu. Pada masa awal umur penanaman 1-6 bulan, pemeriksaan bisa dilakukan minimal sebulan sekali. Salah satu bagian penting dalam perawatan tanaman kopi adalah penyiraman. Aktivitas ini bisa dilakukan secara berkala, meski tidak setiap hari. Tanaman kopi sebenarnya toleran dengan kondisi minim air. Namun, penyiraman tetap jangan dilupakan. Ini untuk memacu tumbuh-kembang tanaman. Pada musim kemarau, penyiraman tanaman kopi dilakukan dua minggu sekali. Perlu diingat, air jangan sampai menggenang terlalu lama di sekitar batang tanaman. Hal ini bisa menyebabkan akar mudah busuk. 8. Lakukan Penyiangan Penyiangan juga dilakukan secara berkala. Dalam hal ini, daun-daun pada pohon peneduh bisa dipangkas sebagian, terutama pada musim hujan. Tujuannya agar tanah tidak terlalu lembab. Penyiangan juga dilakukan terhadap gulma, atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar tanaman kopi. Apalagi jika tanaman kopi masih berumur muda. Tujuan utama penyiangan yaitu memastikan bahwa tanaman kopi memperoleh makanan yang cukup dari humus atau unsur hara di dalam tanah. Jika tanaman liar dibiarkan, maka humus itu juga menjadi santapannya, sehingga mengurangi jatah bagi tanaman kopi. Akibatnya, tanaman kopi kekurangan zat makanan sehingga tak bisa tumbuh-kembang dengan baik. Lakukan penyiangan setiap dua minggu sekali, dan terus dilakukan hingga tanaman kopi sudah besar. Bersihkan gulma-gulma di bawah tajuk pohon kopi. Apabila tanaman kopi sudah besar, gulma-gulma yang dibersihkan bisa dimanfaatkan sebagai penutup tanah. 9. Lakukan Penyulaman Aktivitas lain yang perlu dilakukan dalam perawatan tanaman kopi adalah penyulaman. Apa itu penyulaman? Penyulaman adalah proses penggantian tanaman yang rusak atau mati dengan tanaman baru. Ini penting dilakukan untuk mempertahankan jumlah pohon kopi dalam satu areal penanaman. Penyulaman dilakukan dengan menggunakan benih kopi yang sama. Dengan perawatan lebih intensif, maka benih baru menjadi cepat tumbuh, dan segeralah semai tanaman yang sudah ada lebih dulu. 10. Beri Pupuk Untuk pemupukan, Anda memiliki dua opsi. Pertama, memakai pupuk buatan, dengan risiko produk mengandung residu bahan kimia seperti peptisida dan insektisida. Kedua, memakai pupuk kopi yang dapat menghasilkan produk, tanpa residu bahan kimia. Pupuk organik bisa diperoleh dengan cara membeli, baik dalam bentuk padat maupun cair. Jika enggan membeli, Anda bisa membuatnya sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan alami di sekitar kebun kopi. Misalnya sisa-sisa hijauan dari pohon pelindung dan kulit buah kopi sisa pengupasan. Keduanya bisa diolah menjadi kompos atau pupuk kandang. Pupuk bisa diberikan 1-2 tahun sekali. Dosisnya sekitar 20 kg / tanaman. Buatlah lubang yang melingkari area sekitar tanaman. Masukkan kompos ke dalam lubang tersebut. Jika menggunakan pupuk buatan, caranya hampir sama. Tebarkan pupuk ke dalam lubang yang melingkari area sekitar tanaman. Ada perlakuan khusus apabila pH tanah kurang dari 4,5. Dalam hal ini, pupuk bisa dicampur 1/2 kg kapur. Tujuannya agar tanah tidak terlalu asam. Pemberian kapur dilakukan setiap 2-4 tahun. 11. Panen Kopi Jika dibudidayakan secara intensif, tanaman kopi jenis robusta mulai berbuah pada umur 2,5 – 3 tahun. Untuk kopi arabika, panen perdana bisa dilakukan saat tanaman berumur 3 – 4 tahun. Pemanenan dilakukan secara manual dengan cara memetik buah yang telah masak. Tanda buah sudah masak antara lain terjadi perubahan warna kulit buah, tergantung spesies kopinya sudah dijelaskan di bagian atas. Panen perdana biasanya belum banyak. Tetapi jangan khawatir, tanaman akan terus berbuah. Puncak produksi terjadi saat tanaman berumur 7 – 9 tahun. Periode pemanenan bisa berlangsung selama 4 – 5 bulan. Apabila pemetikan dilakukan hari ini, maka pemetikan berikutnya bisa dilakukan 10 – 14 hari kemudian. Begitu seterusnya sampai tanaman sudah tidak berbuah lagi dalam periode tersebut. 12. Distribusi Hasil Panen Kopi-kopi yang dipetik dari sejumlah tanaman pada hari yang sama dikumpulkan menjadi satu, kemudian dilakukan penyortiran sesuai dengan grade / kualitas. Pemanenan serta pengolahan pasca panen sangat menentukan kualitas kopi. Beberapa tahapan yang mesti dilalui usai pemanenan antara lain Sortasi Seleksi ketat berdasarkan kualitas buah kopi. Pengupasan kulit buah bisa menggunakan mesin pengupas pulper] tipe silinder. Bisa juga dilakukan secara tradisional rendam, angkat, injak-injak. Fermentasi Biasanya dilakukan untuk kopi arabika. Tujuannya menghilangkan lapisan lendir yang tersisa di kulit tanduk biji. Pencucian menghilangkan sisa lendir hasil fermentasi yang masih menempel pada kulit tanduk. Pengeringan mengurangi kadar air dalam biji kopi yang semula 60 – 65% menjadi 12 %. Sortasi ulang kriteria ukuran, kemulusan, dan kebersihan. Penggudangan menyimpan biji kopi agar terjaga kualitasnya sebelum dipasarkan. Setelah melalui serangkaian proses tersebut, biji kopi siap didistribusikan ke konsumen. Siapa konsumen biji kopi? Karena lebih cepat terserap pasar, tengkulak sering menjadi sandaran utama para petani kopi. Tapi cara ini sangat tidak dianjurkan, karena pada akhirnya merugikan petani, karena dihargai sangat murah. Lebih baik bermitra dengan koperasi, atau membangun jaringan pemasaran sendiri. Pada era digital saat ini, jaringan network lebih mudah dibangun, termasuk dengan memanfaatkan media social atau membuat toko online. Silaturahmi dengan para pemilik kedai kopi, setidaknya masih dalam satu provinsi juga dapat dilakukan untuk memuluskan rantai pemasaran biji kopi. Jika sudah menguasai satu provinsi, bisa melangkah ke sejumlah provinsi. Kalau sudah dapat menguasai sejumlah provinsi, bisa memikirkan kemungkinan ekspor. Silakan diskusi dengan Dinas Perdagangan atau Kadin Kamar Dagang dan Industri di daerah masing-masing. 13. Rawat Pasca Panen Ketika tanaman kopi sudah mulai berbuah beberapa periode, Anda perlu mencermati cabang-cabang yang produktif dan tidak produktif. Cabang yang tak produktif, atau yang terkena hama dan penyakit, perlu dipangkas. Metode ini disebut pemangkasan produksi. Tujuannya agar tanaman hanya fokus menumbuhkan cabang produktif. Apabila pohon kopi mengalami penurunan produksi, Anda juga perlu melakukan pemangkasan. Metode ini disebut pemangkasan peremajaan. Ini bisa dilakukan setelah pemupukan susulan, untuk menjaga ketersediaan nutrisi. Itulah panduan mengenai cara menanam kopi untuk pemula. Semoga bermanfaat. Baca juga Cara Menanam Pisang

Syaratbooster KA jarak jauh, KAI Daop 9 Jember sediakan klinik vaksin. 15 Juli 2022 17:52. Raphinha bergairah ikuti jejak para legenda Brazil di Barcelona. 16 Juli 2022 03:21. Rasman juga memelihara sejumlah lebah untuk proses penyerbukan tanaman kopi, di mana lebah akan hinggap ke berbagai tanaman, hingga sampai pada putik kopi.

PCpAO. 214 384 485 390 6 61 244 324 481

jarak tanam kopi di brazil