Membudidayakan tanaman, termasuk sayuran adalah suatu cara untuk memperbanyak jumlah suatu populasi dari sayuran tersebut agar tidak punah dan tetap terjaga. Membudidayakan sayuran banyak sekali jenis dan tahapannya. Sehingga, hal ini dapat dibilang mudah mudah susah. Saat proses budidaya, tentu melewati tahap penyemaian, perawatan, pemupukan hingga pemanenan. Ketika tahap awal berhasil, maka tahap selanjutnya dijamin berhasil jika tetap memperhatikan prosedur dan tetap ulet. Namun, ketika tahapan awal saja sudah tidak tepat dan benar, bagaimana mau ke tahap selanjutnya? Budidaya sayuran banyak macam dan jenisnya, baik budidaya sayur kangkung, kol, sawi, dan masih banyak lagi. Biasanya, petani budidaya sayuran membudidayakan sayuran menyesuaikan kondisi lingkungan hidup tanaman, misal pada tanaman yang hidup di suhu rendah, maka ditanam pada dataran tinggi yang memiliki suhu rendah/dingin. Sedangkan pada tanaman yang bertahan pada suhu tinggi panas, maka ditanam pada dataran rendah yang memiliki suhu panas. Ketika menyesuaikan suhu tanaman dengan tempat yang ditanam, itu bukanlah pekara yang mudah. Situasi dan kondisi seperti ini tidak harus dipaksakan, kita dapat mencoba menanam tanaman yang tidak harus menyesuaikan kondisi suhu tempatnya, seperti sawi. Bagaimana teknik penyemaian sawi secara tepat agar berhasil? Baca Juga Memanfatkan Lahan Sempit untuk Menghasilkan UangBerikut cara penyemaian sawi agar berhasil Pertama, siapkan bibit sawi yang bagus dan berkualitas. Sebab, pada saat penyemaian tanaman, kualitas bibit juga menentukan keberhasilan. Setelah itu, rendam bibit sawi dalam bentuk biji selama -+ 24 jam. Keesokannya amati bibit yang direndam, jika sudah berkecambah maka bibit sudah bisa dipindahkan ke dalam tanah. Jika sudah dipindahkan ke tanah usahakan tanah harus dalam kondisi lembab, jangan sampai kering, agar tanaman tidak layu dan mati. Penyiraman dilakukan sedikit demi sedikit, tidak harus tanah dalam keadaan basah, cukup lembab saja. Setelah daun sawi tumbuh sebanyak 3 helai, maka sawi sudah dapat di beri pupuk daun agar tumbuh lebat dan subur, usahakan memakai pupuk tidak berlebihan karena tidak baik untuk tanaman. Setelah 1-2 minggu pemeliharaan, tanaman sawi dipindahkan ke dalam wadah lainnya sehingga setiap wadah hanya terdapat 1-3 tanaman sawi, hal ini untuk menghindari tanaman menjadi kerdil.
Tanambibit atau taburkan biji tanaman di atas media tanam Anda Kemudian, masukkan cairan nutrisi hidroponik ke dalam botol Letakkan botol bekas ini di tempat yang tidak terkena hujan, tetapi memperoleh sinar matahari yang cukup
Maksud Dan Tujuan Untuk mendapatkan bibit tanaman yang sehat, sehingga apabila di pindahkan tidak setres / stagnasi disamping itu dengan penyemaian akan diperoleh keseragaman tanaman dan pertumbuhan tanaman yang kompak sehingga produksi yang diharapkan dapat tercapai. Untuk itu perlu langkah-langkah persiapan yang baik di dalam melakukan penyemaian, sebab kegagalan menyemai dapat berakibat fatal karena akan berdampak kepada program kerja di lapangan. Adapun persiapan yang harus dilakukan di dalam penyemaian adalah sebagai berikut Persiapan Media Semai Media semai yang baik adalah media yang sehat seteril dalam arti bebas dari bibit penyakit maupun hama dan benih gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan bibit tersebut. Media semai yang digunakan terdiri dari Tanah Tanah yang digunakan sebaiknya kering, gembur dan seteril, bebas dari bibit hama penyakit maupun bibit gulma. Tanah yang baik dapat diambil dari pegunungan atau lapisan subsoil, disamping itu tanah yang berada di rerumputan bambu cukup baik untuk media semai. Pelajari dulu jika Anda belum benar - benar mengerti tentang pengertian tanah Pupuk kandang Pupuk kandang untuk menambah kesuburan media semai perlu ditambahkan pupuk kandang sebaiknya yang sudah kering dan halus sehingga lebih mudah untuk dicampur dan dimasukan kedalam polybag Arang sekam Arang sekam yang terbuat dari sekam padi sangat baik sebagai campuran media semai, karena mempunyai daya ikat air yang cukup baik sehingga bisa mengontrol keadaan air didalam media semai. Selain itu arang sekam juga berfungsi untuk menyediakan unsur fasfor dan kalium yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Bahan lain Sp36,Furadan Penggunaan pupuk Sp36 bersifat fleksibel karena pupuk ini hanya sebagai pelengkap apabila dirasa unsur hara yang ada tidak cukup. Aplikasinya Sp36 akan lebih baik jika dihaluskan terlebih dahulu agar betul-betul dapat merata di dalam media tersebut. Furadan berfungsi untuk mencegah nematoda akar maupun hama lain yang menyerang tanaman dipersemaian. Perbandingan Media Semai Untuk memperoleh komposisi media semai yang baik maka harus diperhatikan perbandingan bahan-bahan tersebut, hal ini dilakukan agar saat pindah lapangan tidak pech. Perbandingan media semai Tanah pupuk kandang, kuntan = 1 1 1 Apabila takaran yang digunakan ember 10 lt, maka perbandinganya 10 lt Tanah, 10 lt PK, 10 lt arang sekam di tambah 50 gr Sp36 dan 25 kg Furadan. Perbandingan bahan tersebut juga dilihat dari jenis tanah yang digunakan, apabila tanah berpasir maka maka perbandinganya dapat berkurang. Cara Menyemai Untuk menyemai ada beberapa cara, antara lain Cara langsung Caranya biji langsung dimaukan ke dalam polybag tanpa ada perlakuan sebelumnya. Kelemahanya pertumbuhan tidak serempak dan daya tumbuhnya endah yang dikarnakan kontrol suhu dan air sulit dilakukan. Cara dikecambah Biji derendam dalam air hangat selama kurang lebih 5 jam dengan tujuan untuk melakukan kulit biji dan merangsang pertumbuhan akar lembaga. Setelah direndam biji diperam dalam kertas atau kain basah dan di simpan pada tempat yang hangat sehingga kurang lebih 24-36 jam berikutnya keluar calon akar lembaga, kemudian di masukan kedalam polybag yang telah dipersiapkan. Contoh gambaran Cara menyemai di kotak semai Sebelum di pindah ke polybag, biji di semai di kotak semai terlebih dahulu. kelebihan dari sistem ini antara lain - Dapat memilih tanaman yang pertumbuhannya baik - Tanaman lebih cepat beradaptasi di lahan - Dapat menghemat polybag Cara Menyemai Sediakan kotak berlubang di bagian bawahnya yang terbuat dari plastik, kayu, atau bambu. Untuk ukurannya bervareasi, 40x30cm atau 30x25cm, tinggi 5cm. Kotak diisi media semai setinggi 2/3 bagian, kemudian dibuat alur dengan jarak 5-10 cm. Biji dimasukan di alur tersebut dengan jarak di sesuaikan dengan besar kecilnya biji, kemudian ditutup kembali dengan arang sekam atau media semai dan disiram kembali hingga basah. Kotak diletakan pada bedengan persemaian yang sudah dipersiapkan dan ditutup dengan plastik biar hangat. Setelah beberapa hari, biji mulai tumbuh. Saat tersebut penutup harus di buka agar tidak rusak atau etiolasi. Jika media kering maka harus dilakukan penyiraman. Bibit dapat di pindah ke polybag setelah pertumbuhan daun lambangnya penuh. Untuk pemindahan sebaiknya dilakukan pada sore hari, agar bibit tidak terjadi strees, setagnasi atau mati. Catatan Untuk benih semangka non biji, pare, dan benih-benih berkulit keras sebaiknya dilakukan perlakuan khusus untuk mempermudah pertumbuha. Karena kulit bijinya yang sangat tebal maka perlu dilakukan peretakan biji atau mengurangi ketebalan kulit, dengan cara di ampelas atau di pecah dengan penjepit kuku di bagian biji moncongnya. Perawatan Persemaian Agar bibit yang disemai dapat tumbuh baik dan sehat, maka harus dilakukan pemeliharaan bibit, antara lain Penyiraman mutlak diberikan pada saat media kering. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi hari dengan tujuan agar tanaman dapat menyerap air secara maksimal untuk proses pengangkutan unsur hara. Memberi pelindung plastik di beden persemaian, dengan tujuan untuk mencegah serangan hama, hujan, dan fluktuasi suhu yang dapat menggangu pertumbuhan bibit. Penyiangan gulma, baik yang ada di polybag maupun di lingkungan sekitar bedengan. Pemberantasan hama dan penyakit. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya serangan hama maupun penyakit yang dapat merusak bibit. Pindah Lahan Bibit siap tanam apabila telah tumbuh norml baik daun maupun akar, dengan ciri-ciri - Akar telah keluar dari lubanaung polybag. - Daun 2-3 lembar tergantung jenis tanaman - Batang sudah Kaku. Untuk penanaman sebaiknya lahan telah dipersiapkan lebih dahulu agar bibit tidak terlambat. Karena bibit yang terlambat dapat menyebabkan pertumbuhannya kerdil. Sebenarnya teknik menyemai sangat banyak tetapi yang paling mudah dan bagus adalah teknik menyemai seperti yang di atas, karena dengan demikian kita akan mudah dan bisa memprediksi hasil panen nanti jika kita berhasil dalam persemaian maka kemungkinan besar kita juga akan berhasil memanen, karena ada juga penyakit yang menyerang dari awal persemaian atau bahkan dari benihnya itu sendiri, maka dari itu di perlukan persemaian agar kita bisa menanam benih tersebut yang sehat dan bibit yang bermutu atau super karena dengan adanya persemaian kita bisa memilih bibit - bibit yang unggul dan berkualitas nantinya.
CaraMenanam Hidroponik. Hidroponik Cara Menanam Hidroponik Dengan Botol Bekas : Pemula & Sederhana - Lahan.Co.Id - Hidroponik dalah istilah pertanian yang mulai populer belakangan ini. Hidroponik sendiri adalah teknik menanam dengan memanfaatkan []
SORE ITU, Kelas Online Sayurankita dibuka sedikit terlambat. Jika dua pertemuan sebelumnya Master sudah membuka pintu kelas sejak pukul 4 sore, hari itu Ponik baru bisa menyelinap masuk setelah Master membuka pintu menjelang pukul 5. Warga kelas hari itu tidak begitu banyak, tapi tidak menjadi masalah. Yang penting, pemberian materi dan diskusinya tetap bisa berjalan seperti biasa. Bahkan, hari itu si Anak Magang ikut angkat bicara dalam diskusi. Si Anak Magang ikut bertanya, tidak seperti dua pertemuan sebelumnya. Oya, udah baca catatan Ponik tentang Media Tanam dan Bahan Tanam? Kalau belum, silakan dibaca dulu yaa… Biar bisa nyambung baca cerita selanjutnya.. Hehehe. Media Tanam 7/27/2018 - Media tanam adalah hal yang paling krusial yang harus dipahami bagi para pekebun pemula. Media tanam adalah kunci keberhasilan dalam proses berkebun. Tanaman akan tumbuh dengan baik apabila media tanamnya bagus dan tepat. Bahan Tanam 8/13/2018 - Bahan Tanam adalah bagian tanaman yang akan ditanam. Bahan tanam termasuk sebagai salah satu faktor penentu kualitas baik buruknya hasil tanaman yang kita tanam. Memilih dan menyeleksi bahan tanam menjadi sangat penting untuk mendapatkan tanaman yang baik. Udah selesai baca? Okeh, kita langsung aja membongkar catatan Ponik sebagai masih murid ilegal di Kelas Online Sayurankita sesi ketiga, dengan materi “Penyemaian“. Ada dua istilah dalam dunia semai-menyemai, yang perlu diketahui agar tidak tertukar. Dua kata tersebut adalah penyemaian dan persemaian. Ponik jabarin tentang penyemaian dulu yaa… Penyemaian adalah kegiatan memproses benih menjadi bibit. Sederhananya, penyemaian adalah proses menyemai benih. Penyemaian diperlukan ketika benih terlalu kecil sehingga jika ditanam langsung akan rentan hanyut atau hilang terbawa air. Penyemaian juga perlu jika benih yang akan disemai membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berkecambah, seperti keluarga Apiaceae keluarga seledri-seledrian. Nah, kalo menurut Ponik, yang paling penting adalah jika harga benihnya mahal! Kan sayang, kalau belinya udah mahal terus pas mau ditanam tau-tau benihnya ilang. Huhuu.. Karenanya, penting melewati penyemaian terlebih dahulu, demi kemaslahatan benih-benih tercinta. Hehehe… Selain menjaga agar benih selamat sampai berkecambah dan tumbuh menjadi bibit, penyemaian juga penting untuk mendapatkan tanaman yang unggul. Dengan menyemai, tumbuhan akan tumbuh secara maksimal dan mampu beradaptasi dengan baik. Bibit-bibit yang berhasil tumbuh juga akan menjadi cadangan atau persediaan bibit yang bisa menggantikan tanaman yang mati di lapangan. Nah, ternyata, penyemaian terdiri dari berbagai macam cara atau teknik, yang dipengaruhi oleh benih yang akan disemai. Tenang, tenang! Ponik juga awalnya ga tahu kok. Tapi sejak masuk Kelas Online Sayurankita, jadi tahu. Sahabat Ponik mau tahu jawabannya? Cus.. lanjut bacanya~ foto Sayurankita foto Sayurankita foto Sayurankita foto Sayurankita foto Sayurankita Teknik-teknik yang dimaksud antara lain semai langsung dan tidak langsung pra semai. Teknik semai langsung terdiri dari dua, yakni menyemai langsung ke persemaian yang terkena cahaya dan menyemai langsung ke persemaian lalu ditutup dengan kain atau dikondisikan gelap satu sampai dua hari. Kondisi gelap dapat membantu mengaktifkan kerja hormon auksin, yaitu hormon pertumbuhan yang terdapat pada akar, batang dan daun tanaman. Penyemaian adalah kegiatan memproses benih menjadi bibit. Sederhananya, penyemaian adalah proses menyemai benih. Teknik semai tidak langsung atau biasa disebut si Anak Magang sebagai “pra semai” adalah teknik penyemaian dengan perlakuan pendahuluan, atau bahasa kerennya skarifikasi. Beberapa cara yang termasuk pra semai atau skarifikasi antara lain perendaman, perlakuan kimia, dan pemecahan cangkang biji. Perendaman benih, selain untuk mengaktifkan hormon giberelin yang mendorong kerja aleuron yang mengandung enzim pertumbuhan, juga bisa menjadi teknik pemilihan benih yang akan Ponik jelaskan setelah ini. Nah, teknik perendaman ternyata juga ada dua. Pertama perendaman yang benar-benar merendam benih selama beberapa jam. Yang kedua dengan meletakkan benih di antara media pra semai seperti kanebo atau tisu basah. Dalam proses kedua jenis perendaman ini sama-sama terjadi proses imbibisi, yakni penyerapan air ke dalam biji, sehingga mengaktifkan giberelin tadi. Teknik perlakuan kimia adalah pemberian gas asam sulfida untuk mengaktifkan hormon-hormon pertumbuhan. Selanjutnya teknik pemecahan cangkang biji atau disebut juga peretakan biasa dilakukan untuk benih yang memiliki cangkak keras, seperti saga, salak, jarak dan merica. Pemilihan benih dan teknik penyemaian adalah hal penting yang harus diperhatikan dalam proses menyemai. Selain dua hal tersebut, kita juga harus memperhaikan persemaian, media semai, dan wadah semai. Persemaian adalah tempat atau areal menyemai. Areal menyemai sendiri berbeda dengan wadah dan media semai. Wadah dan media semai sama seperti wadah dan media tanam. Wadahnya bisa berupa gelas, pot, polibeg, nampan, dan tray semai. Media semainya tergantung teknik tanam yang kelak akan digunakan. Misal kita ingin menanam dengan teknik hidroponik, maka kita dapat menggunakan media semai inert alias media tanam yang tidak menyediakan unsur hara, seperti rockwool, cocopeat, hirdoton, kerikil, atau pasir. Jika kita menanam dengan teknik konvensional, maka bisa menyemai dengan media semai seperti cocopeat, tanah, sekam, kompos atau campuran keempatnya. Nah, syarat media semai yang baik sama seperti syarat media tanam, yakni harus porous mampu menahan dan mengalirkan air dengan baik, memiliki aerasi ruang untuk perputaran udara, dan bebas patogen hama dan penyakit. foto Sayurankita foto Sayurankita foto Sayurankita foto Sayurankita foto Sayurankita Lalu, yang manakah areal semai atau persemaian itu? Persemaian adalah tempat meletakkan wadah sekaligus media semainya. Misalnya meja, pojok kebun, atau ruangan khusus menyemai. Persemaian yang baik adalah persemaian yang memberikan kondisi lingkungan semai yang baik, sesuai dengan benih yang akan disemai. Faktor yang harus diperhatikan dalam memilih persemaian adalah hujan dan cahaya. Persemaian adalah tempat meletakkan wadah sekaligus media semainya. Misalnya meja, pojok kebun, atau ruangan khusus menyemai Persemaian harus aman dari hujan, sebab hujan dapat merusak penyemaian. Hujan deras dapat membuat bibit yang baru tumbuh patah dan gagal tumbuh. Selain itu, air bisa jadi tergenang dan menyebabkan benih atau bibit menjadi busuk. Untuk mengakalinya, bisa memilih persemaian yang bernaungan. Namun, kita juga harus memperhatikan cahaya. Jika penyemaian kekurangan cahaya, maka akan terjadi etiolasi, yakni bibit tumbuh tidak optimal, batang berukuran tinggi panjang dan kurus. Kalau Master menyebutnya kutilang, kurus tinggi langsing. Hehehe Terus, gimana caranya agar aman dari hujan tetapi tetap kena cahaya? Bisa memanfaatkan plastik bening sebagai naungannya. Hehehe. Oya, Ponik hampir lupa. Dalam proses pemilihan benih, kita bisa memanfaatkan dua teknik paling sederhana. Pertama, memilih benih yang bersertifikat. Benih ini sudah terjamin keunggulan dan viabilitas kemampuan untuk tumbuh-nya. Kedua, bisa menggunakan teknik perendaman yang Ponik sebut tadi. Jadi, benih direndam dan dipilih benih-benih yang terendam atau tenggelam. Benih-benih yang tenggelam tersebut mengindikasikan bahwa benih masih menyimpan endosperm, yakni cadangan makanan pada benih. Endosperm yang masih penuh dalam satu benih akan membantu perkembangan benih untuk pecah dan kemudian menjadi kecambah. Pembahasan materi “Penyemaian” tidak begitu rumit sebenarnya. Karena kalau menurut Ponik, jika kita sudah paham tentang Media Tanam dan Bahan Tanam, yang termasuk di dalamnya soal pemilihan benih dan bibit, juga membahas tentang faktor lingkungan juga, maka penyemaian tinggal melanjutkan apa yang sudah kita lakukan. Namun demikian, pasti tetap ada faktor x yang menyebabkan praktikum di lapangan tidak semudah teori, sehingga melahirkan pertanyaan-pertanyaan. Nah, Ponik juga udah nyimpen daftar pertanyaannya plus jawaban dari Master. Silakan di klik gambar di kanan atas itu yaa… Kalau Sahabat Ponik masih ada pertanyaan, tentu dong kita boleh diskusi lebih lanjut. Via kolom komentar, atau DM instagram. Hihihiii.. Nah, sekian dulu catatan Ponik kali ini. Sampai ketemu di kelas selanjutnya ya! Salam petani kece! Pekanbaru, 20 Agustus 2018 Sayurankita Konten oleh Ade Surya Tawalapi Penyunting Afifah Farida
EkqaKg. 300 318 410 485 102 180 395 159 136
teknik menyemai agar berhasil adalah